Madika, Palu – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memperkuat ketahanan energi dan mendorong pemerataan distribusi BBM dan LPG bersubsidi.

Kesepakatan itu terjalin dalam audiensi antara Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, dan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, yang berlangsung di Kantor Gubernur pada Senin, 30 Juni 2025.

Audiensi ini menjadi momentum strategis bagi kedua pihak untuk membangun koordinasi lintas sektor, menyamakan visi, dan memperkuat sinergi dalam menjamin akses energi yang adil dan berkelanjutan di seluruh wilayah Sulawesi Tengah, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menyambut baik komitmen Pertamina dan menegaskan bahwa energi tidak hanya berfungsi sebagai penopang pembangunan, tetapi juga harus mampu menyentuh aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA  Rayakan Imlek 2025, Huabao Indonesia Banjiri Karyawan dengan Hadiah dan Kegiatan Seru!

“Pertamina bukan sekadar penyedia energi, tetapi mitra pembangunan. Kolaborasi ini harus menjangkau wilayah terpencil, mendukung infrastruktur energi, dan turut menanggulangi kemiskinan energi,” ujar Gubernur Anwar.

Ia juga menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi siap mendukung distribusi energi secara adil dan tepat sasaran, terutama bagi rumah tangga, nelayan, petani, dan pelaku UMKM.

Menanggapi hal tersebut, Fanda Chrismianto menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan yang berorientasi sosial.

Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif dan inklusif bagi operasional distribusi energi.

BACA JUGA  Tingkat Pengangguran Terbuka Sulteng 2023 Turun 0.05 Persen

“Audiensi ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi penegasan komitmen kami untuk hadir dengan pelayanan terbaik, termasuk penyaluran BBM dan LPG bersubsidi secara tepat sasaran dan penguatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis kearifan lokal,” kata Fanda.

Pertamina turut menyampaikan berbagai tantangan dan strategi ke depan, termasuk:

  • Kesiapan menghadapi gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem
  • Stabilisasi stok BBM dan LPG di wilayah terpencil dan kepulauan
  • Pemanfaatan sistem pengawasan digital untuk mendukung distribusi energi subsidi yang akurat.