, Palu – Sebagai upaya penegakkan hukum, tertembaknya Ali Ahmad, alias Ali Kalora yang disebut-sebut sebagai Pimpinan Mujahidin Timur (MIT) oleh Satgas , diapresiasi Wakil Ketua Komisi I, Hj Rofi’ah, S.Ag, MH.

Namun di sisi lain kata Bunda Wiwik, sapaan akrabnya, Polri yang merupakan institusi penegakkan hukum, tidak melupakan kasus-kasus adanya dugaan pelanggaran hukum lainnya di .

“Seperti misalnya kasus mendiang Alfarizki Mowance, yang sampai sekarang masih kabur dan belum ada titik terangnya. Ini mestinya juga menjadi atensi Pak Rudi, selaku Kapolda baru di Sulawesi Tengah,”kata Bunda Wiwik yang juga Ketua PKS DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, dalam rilis resmi , Senin (20 September 2021).

BACA JUGA  Bunda Wiwik: Dulu Janji, Sekarang Saya Realisasikan

Tertembaknya Ali Ahmad, menurut Bunda Wiwik, diharapkan mampu meredam upaya-upaya perlawanan oleh kelompok MIT, sehingga ke depannya tidak ada lagi teror kepada warga sipil. dan seluruh elemen yang terlibat Satgas , juga diharapkan dapat menyelesaikan kegiatan operasinya bersenjatanya dan menormalkan kembali kondisi di sepanjang kawasan yang dicurigai, sebagai tempat persembunyian anggota MIT.

“Saya mendapat informasi, banyak petani yang mengeluh karena tidak bisa berkebun. Mereka khawatir tertembak atau jadi sasaran, atau dilarang naik kebun oleh aparat, karena dikhawatirkan bisa jadi sasaran terror,”katanya lagi.(*)

BACA JUGA  Terbentur UU, Kursi DPRD Sulteng Terancam Tetap 45