Madika, Palu – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, secara resmi membuka Rembuk Nelayan dan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Perikanan Tangkap se-Sulawesi Tengah yang dirangkaikan dengan Musyawarah Daerah II Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan tersebut berlangsung di Grand Sya Hotel Palu, Sabtu (23/8/2025).

Dalam sambutannya, Reny menyampaikan apresiasi kepada DPP dan DPD HNSI yang telah menginisiasi pertemuan tersebut. Ia menegaskan pentingnya menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

“Kehidupan nelayan tidaklah mudah. Karena itu pemerintah hadir melalui Program Berani Tangkap Banyak sebagai upaya mendorong nelayan agar lebih sejahtera dan makmur. Dukungan teknologi, termasuk penggunaan GPS, harus dimanfaatkan,” ujar Reny.

BACA JUGA  SDM Gerakan Koperasi Masih Minim

Ketua DPD HNSI Sulawesi Tengah, H. Syarifudin Hafid, menegaskan HNSI merupakan organisasi berbasis nelayan dan nonpolitik.

Ia menyoroti kondisi kesejahteraan nelayan di Sulawesi Tengah yang masih tertinggal dibandingkan provinsi tetangga.

“HNSI harus menjadi rumah besar nelayan, tempat berjuang bersama sekaligus tonggak utama membangun masa depan perikanan dan kelautan yang lebih baik,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulteng, Moh. Arif Latjuba, melaporkan jumlah nelayan di provinsi ini mencapai 94.887 orang, dengan produksi perikanan tangkap pada 2024 hampir menyentuh 300 ribu ton.

Ia menjelaskan, program Berani Tangkap Banyak merupakan bagian dari BERANI Makmur yang membutuhkan dukungan penuh seluruh pemangku kepentingan.

BACA JUGA  Kepala Biro PBJ: Segera Bentuk Tim P3DN

“Kami telah memulai program bantuan Vessel Monitoring System (VMS) bagi kapal di atas 12 mil laut, serta mengembangkan konsep Smart Fishing bagi kelompok nelayan,” jelas Arif.

Sebagai penutup, Wakil Gubernur Reny menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan nelayan dari PPI Ogoamas, PPI Donggala, PPI Ogotua, dan PPI Ampana.