Madika, Palu – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Sulawesi Tengah menilai aksi sekitar seribuan massa yang digelar pada Senin (1/9/2025) mencatat dua sejarah penting.

“Pertama, ini adalah aksi terbesar pertama sejak 1998 yang saat itu agendanya menurunkan Orde Baru. Sejarah kedua, alhamdulillah adik-adik mahasiswa dan elemen masyarakat dari berbagai kelompok mampu menjaga kondusivitas aksi sejak awal sampai selesai,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Hj Wiwik Jumatul Rofi’ah, saat menerima massa aksi di depan gedung DPRD.

Atas nama seluruh anggota Fraksi PKS, Wiwik yang akrab disapa Bunda Wiwik menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam aliansi.

BACA JUGA  Hadiri Seminar Nasional APPSI, Muharram: Optimalisasi Kerjasama Perdagangan untuk Kemandirian Pangan

“Tidak lupa, ucapan terima kasih kepada aparat pengamanan. Yang tidak kalah penting, peran teman-teman media yang banyak menyampaikan seruan damai, serta semua pihak yang tidak bisa kami sebut satu per satu,” ujarnya.

Aksi damai yang berlangsung sejak usai salat Zuhur hingga menjelang Asar itu, menurut Wiwik, tidak mengurangi substansi tuntutan massa. Justru karena berlangsung tertib, DPRD dapat menindaklanjuti semua aspirasi yang disampaikan.

Ia menambahkan, tuntutan isu lokal juga langsung dijawab oleh Wali Kota dan Gubernur Sulteng. Keduanya menemui massa dengan cara duduk bersama di atas rumput dan memberikan penjelasan terkait aspirasi yang diajukan.

BACA JUGA  Ibrahim Hafid Apresiasi Pelatihan Da'i dan Imam Oleh DMI

Selain Ketua Fraksi PKS, turut hadir menyambut massa Wakil Ketua Fraksi PKS, Takwin, S.Sos, serta sejumlah anggota DPRD lainnya. Tiga unsur pimpinan dan perwakilan dari seluruh fraksi di DPRD Sulteng juga ikut menerima aspirasi massa.