Tuntutan Belum Dipenuhi, GEBRAK Dirikan Tenda di PT Vale Hingga Hari Kelima
Madika, Morowali – Memasuki hari kelima, massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bahomotefe Bersatu(GEBRAK) masih bertahan di area PT Vale. Mereka mendirikan tenda di kawasan helipad sebagai bentuk protes karena PT Vale belum memenuhi tuntutan yang mereka ajukan hingga Selasa malam (14/10/2025).
Massa menyuarakan kekecewaan atas minimnya dampak positif investasi PT Vale terhadap masyarakat lokal, khususnya warga Desa Bahomotefe.
Koordinator lapangan, Narto, menegaskan bahwa mereka tidak akan meninggalkan lokasi sebelum perusahaan memenuhi seluruh tuntutan.
“Kami akan terus bertahan di area PT Vale sampai pihak perusahaan memenuhi seluruh tuntutan kami. Kami juga meminta agar pihak pengambil kebijakan langsung menerima kami agar proses realisasi tuntutan bisa berjalan cepat dan jelas,” tegas Narto di lokasi aksi.
Dalam aksi yang melibatkan sekitar 300 orang, GEBRAK menyampaikan 12 tuntutan utama kepada manajemen PT Vale, antara lain:
- Membagikan fee hasil produksi kepada masyarakat Bahomotefe.
- Mendirikan pabrik sesuai janji PT Vale sejak puluhan tahun lalu.
- Menerapkan kebijakan khusus rekrutmen tenaga kerja untuk warga Bahomotefe.
- Menangani secara serius masalah debu dan sampah akibat aktivitas tambang.
- Memberdayakan serta meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan lokal.
- Menyediakan program beasiswa dan mendirikan sekretariat untuk desa binaan.
- Menolak pengangkutan ore dari Blok 1 Seba-Seba ke Pabrik Sorowako, Sulsel.
- Memberdayakan kontraktor lokal di Desa Bahomotefe.
- Mensosialisasikan rencana penambahan jetty di wilayah operasional Vale.
- Mewajibkan kontraktor nasional melaporkan aktivitas dan tenaga kerja ke asosiasi lokal.
- Membagi pekerjaan oleh PT Petrosea kepada kontraktor lokal dalam kegiatan mining dan hauling.
- Memberdayakan perusahaan bongkar muat yang ada di Desa Bahomotefe.
Koordinator lapangan lainnya, Fikar, juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan aksi atau meninggalkan lokasi sebelum manajemen PT Vale memberikan kejelasan atas seluruh tuntutan.
“Aksi ini menyedot perhatian luas masyarakat sekitar karena keterlibatan tenaga kerja dan kontraktor lokal sudah menjadi masalah berulang sejak PT Vale mulai beroperasi di wilayah ini,” ujar Fikar.
Tinggalkan Balasan