Madika, Donggala – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kabupaten Donggala tahun 2025 tidak hanya menjadi ajang perlombaan bahasa, tetapi juga simbol perubahan paradigma pendidikan yang berakar pada budaya lokal.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Episode ke-17, yang mendorong pelajar untuk mencintai dan menggunakan Bahasa Kaili dalam proses belajar yang menyenangkan dan bermakna.

Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kaharudin, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa FTBI adalah bentuk pembelajaran kontekstual yang menghubungkan budaya daerah dengan dunia pendidikan.

“Kegiatan ini tidak sekadar lomba, tetapi cara kita menanamkan kebanggaan berbahasa daerah kepada anak-anak. Mereka belajar menghargai identitasnya sendiri,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

BACA JUGA  Pemkab Donggala Rampungkan Rencana Penggabungan Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga

Melalui berbagai cabang lomba seperti mendongeng, berpidato, dan menulis cerita pendek dalam Bahasa Kaili, siswa diajak mengekspresikan ide dan imajinasi menggunakan bahasa yang akrab dalam kehidupan sehari-hari.

Selain memperkuat kemampuan berbahasa, FTBI juga menumbuhkan nilai karakter seperti percaya diri, cinta budaya, dan rasa bangga terhadap daerah asal. Dukungan dari guru, orang tua, dan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah semakin memperkuat posisi FTBI sebagai bagian dari transformasi pendidikan di Donggala.

Dengan semangat Merdeka Belajar, FTBI menjadi ruang belajar yang hidup, tempat bahasa ibu tidak hanya dipelajari tetapi juga dirayakan sebagai sumber pengetahuan dan kebanggaan generasi muda Donggala.

BACA JUGA  Festival Sarung Tenun Donggala akan Kembali Digelar di Desa Towale