Universitas Tadulako dan BPSB Latih Petani Hasilkan Benih Bermutu Varietas Tinombo
Madika, Palu – Tim Pengabdi dari Universitas Tadulako bersama Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sulawesi Tengah menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kelompok Tani Tara’a Nagaya dalam rangka mendukung penyediaan benih bermutu bawang merah varietas Tinombo.
Kegiatan ini berlangsung dari bulan Juni hingga Oktober 2025 dan bertujuan meningkatkan produksi benih bawang merah lokal sebagai bagian dari upaya mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs).
Dr. Ir. Maemunah, M.P., selaku Ketua Penyuluh, memimpin pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pelatihan dan pendampingan kepada para petani.
Tim Pengabdi terdiri dari Prof. Dr. Ir. Sakka Samudin, M.P., Dr. Ir. Idham Sanusi, M.P., Syamsiar, S.P., M.P., Ir. Rahmat Zainudin, M.P., Dr. Adrianton, S.P., M.P., Dr. Ir. Nuraeni, M.P., Dr. Ir. Andi Ete, M.P., Dr. Ir. Enny Adelina, M.P., dan Yusran, S.P., M.Sc., memberikan materi dan praktek langsung di lapangan terkait teknik penangkaran benih yang benar.
“Tim Pengabdi menerapkan pendekatan penyelesaian masalah melalui pelatihan, ceramah, diskusi, serta praktek budidaya langsung di demplot percobaan.” Kata Maemunah, Senin (20/10/2025).
Para petani didampingi secara intensif mulai dari proses penanaman hingga panen untuk memahami pemurnian benih dan produksi benih bermutu.
Bawang merah varietas Tinombo yang berasal dari Kecamatan Tinombo dan telah ditetapkan sebagai varietas unggulan nasional berdasarkan SK Menteri Pertanian RI Nomor: 480/Kt/LB.240/8/2004 memiliki ukuran umbi yang besar dan umum digunakan sebagai bumbu masakan. Namun, keterbatasan benih bermutu selama ini menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman ini.
“Melalui kegiatan ini, Tim Pengabdi berhasil meningkatkan kapasitas teknis dan kelembagaan Kelompok Tani Tara’a Nagaya.” Tegasnya.
Petani kini mampu memproduksi benih kelas sebar secara mandiri dan menjadikan kelompok tani ini sebagai percontohan penyedia benih bawang merah varietas Tinombo.
Selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi baru melalui pengembangan kewirausahaan benih.
“Kegiatan ini terbukti mendukung pencapaian tujuan SDGs, khususnya dalam aspek ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di wilayah Sulawesi Tengah.” Pungkasnya.
Tinggalkan Balasan