Guru SDN 15 Banawa Dorong Pemetaan Dialek untuk Pembelajaran Bahasa Kaili di Donggala
Madika, Donggala – Pembelajaran Bahasa Kaili di sekolah-sekolah Kabupaten Donggala masih menghadapi tantangan akibat perbedaan dialek antarwilayah. Guru SDN 15 Banawa menilai perlu adanya pemetaan dialek yang lebih rinci agar pengajaran Bahasa Daerah benar-benar sesuai dengan lingkungan bahasa peserta didik.
Kepala SDN 15 Banawa, Alifta, melalui Wali Kelas VI, Idrus, mengatakan Bahasa Kaili memiliki variasi dialek yang cukup beragam, bahkan dalam satu kecamatan. Ia mencontohkan perbedaan kosakata antara masyarakat Loli dan Kabonga yang sering membingungkan siswa jika pembelajaran tidak diarahkan dengan tepat.
“Di Donggala sendiri tiap wilayah punya ciri dialek berbeda. Kurikulum harus jelas dan sesuai dengan bahasa yang digunakan masyarakat sekitar, sehingga siswa merasa dekat dengan apa yang mereka pelajari,” ujar Idrus saat dikonfirmasi pada Senin (20/10/2025).
Idrus menilai, pemetaan dialek perlu dilakukan oleh Dinas Pendidikan sebelum menentukan kurikulum Bahasa Daerah. Dengan langkah tersebut, Bahasa Kaili tidak hanya diajarkan sebagai mata pelajaran formal, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mempertahankan identitas bahasa lokal yang mulai tergerus perkembangan zaman.
Selain pemetaan, ia juga menekankan pentingnya penyediaan buku ajar yang relevan dengan konteks budaya setempat. Menurutnya, hal ini akan membantu siswa memahami dan menggunakan Bahasa Kaili secara alami dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap pemerintah daerah mempercepat penyusunan kurikulum yang mengakomodasi kekhasan tiap wilayah. Pembelajaran yang tepat sasaran akan menjaga keberlangsungan bahasa daerah kita,” tambahnya.
Upaya ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam melestarikan bahasa sebagai warisan budaya masyarakat Donggala.

Tinggalkan Balasan