Prof Jefri Bale: Indonesia Butuh Ekosistem Riset Kuat untuk Cetak Habibie Baru
Sebagai lulusan teknik mesin, Prof Jefri menaruh kekaguman mendalam pada B.J. Habibie, bukan semata karena kepintarannya, tetapi karena dedikasi ilmiah dan kontribusinya yang tetap relevan hingga kini.
“Sudah pasti bagi saya almarhum B.J. Habibie adalah tokoh yang paling berkesan kalau kita bicara teknologi penerbangan. Saya sangat mengidolakan beliau karena kami satu bidang ilmu,” tuturnya.
Ia menjelaskan, teori crack propagation atau perambatan keretakan yang ditemukan Habibie merupakan warisan ilmiah fundamental di dunia penerbangan. Teori itu memungkinkan prediksi perilaku retak pada struktur pesawat hingga tingkat atom, sehingga mampu mencegah kecelakaan akibat kegagalan struktural.
Menurut Jefri, karya Habibie menjadi bukti ilmuwan sejati adalah mereka yang berpikir mendalam, bekerja disiplin, dan berjiwa pengabdian. Namun, ia juga menyoroti tantangan baru yang dihadapi dunia penerbangan saat ini, termasuk tata kelola industri penerbangan nasional.
“Selain teknologinya yang terus berkembang, kita juga perlu memahami bagaimana kompleksnya teknologi dalam bidang penerbangan. Garuda sudah melayani dengan baik, tapi masih ada tantangan terkait tata kelola,” katanya.
Ia menambahkan, penerbangan perintis di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) perlu perhatian lebih karena menjadi urat nadi konektivitas nasional.
“Masih ada beberapa pulau atau daerah yang dilayaninya tidak seoptimal daerah lain, karena merupakan daerah terluar,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan