Madika, Palu – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu membekali 949 mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan pelatihan literasi keuangan.

Kegiatan bertema “Cerdas Finansial, Masa Depan Gemilang” itu berlangsung di Auditorium UIN Datokarama Palu pada 8–9 November 2025, bekerja sama dengan Hannah Asa Indonesia.

Rektor UIN Datokarama, Profesor Lukman Thahir, mengatakan kerja sama tersebut merupakan langkah konkret dalam menyiapkan generasi muda yang produktif dan berdaya saing.

“Dengan beasiswa KIP yang menjamin pendidikan mereka, UIN Datokarama ingin memastikan lulusan tidak hanya berharap menjadi ASN, tetapi siap menjadi pencipta lapangan kerja atau wirausahawan tangguh di era digital,” ujar Profesor Lukman di Palu, Sabtu (8/11/2025).

BACA JUGA  UIN Datokarama Siap Jadi Pusat Kajian Islam Unggulan Lewat Program Doktor Studi Islam

Ia menegaskan, pengembangan kompetensi kewirausahaan menjadi strategi penting untuk menjawab tantangan bonus demografi, sekaligus menumbuhkan kemandirian mahasiswa dari latar belakang ekonomi kurang mampu.

Sementara itu, Founder Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, menyampaikan bahwa pihaknya ingin melahirkan kader muda yang tidak hanya memahami konsep keuangan, tetapi juga memiliki empati sosial dan tanggung jawab moral terhadap masyarakat.

“Melalui pelatihan ini, mahasiswa penerima KIP Kuliah dilatih menjadi finansial educator yang siap mengajar kembali di kampus, komunitas, hingga desa-desa terpencil. Inilah cara kami memastikan bahwa literasi keuangan tidak berhenti di seminar, tetapi benar-benar hidup dan berdampak,” ujar Mardiyah.

BACA JUGA  Sinergi BAN-PDM dan UIN Datokarama Tingkatkan Mutu Madrasah di Sulawesi Tengah

Ia menambahkan, literasi keuangan bukan tentang menjadi kaya lebih cepat, melainkan tentang hidup yang lebih berkah dan bermanfaat.

“Gerakan ini tidak boleh berhenti di ruangan ini. Ia harus tumbuh menjadi gerakan sosial ekonomi yang hidup di kampus, di komunitas, dan di setiap tempat yang membutuhkan cahaya pengetahuan. Kami percaya, masa depan literasi keuangan Indonesia ada di tangan anak muda,” kata Mardiyah.