Madika, Palu – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah () melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan kembali mengoptimalkan forum perpupukan sebagai upaya mengatasi kendala pupuk bagi para petani.

Selaku Kepala Dinas Perindag , Richard Arnaldo Djanggola mengaku ini merupakan kewenangan dan tugas Kementerian Perdagangan bersama seluruh jajarannya di Provinsi hingga /kota.

“Tertuang dalam peraturan Mendag Nomor : 15/M-DAG/Per/4/2013. Peraturan ini lewat PT Pupuk yang merupakan induk dari produsen pupuk,” paparnya dalam acara pembukaan kegiatan Forum Perpupukan, Kamis (28/7/2022).

Lanjut Richard Arnold, pengaktifan forum perpupukan menjadi salah satu cara untuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di dalam negeri secara nasional mulai dari lini I sampai lini IV dengan mengedepankan sistem.

BACA JUGA  Hidayat Pakamundi Dukung Gerakan Cerdas Memilih, Mendorong Partisipasi Pemilih Pemula dalam Pemilu 2024

“Sementara secara kuantiti kondisi pupuk di itu sudah cukup dan tersalurkan. Berdasarkan data tercatat realisasi pupuk urea pada bulan Juli sekitar 69,57 persen dan pupuk MPK sebesar 75 persen,” ungkapnya.

Diakuinya, peyerapan pupuk ditingkatan /kota telah tersalurkan dengan baik. Apabila realisasi pupuk mencapai 90%, pihaknya akan kembali mengajukan ketambahan kouta pupuk bersubsidi.

“Jadi kita perkirakan sampai akhir tahun ini masih cukup. Bisa dibilang tidak ada kelangkaan soal pupuk di wilayah Sulteng. Hanya saja, ada peraturan baru dari pemerintah terkait pengurangan jenis pupuk subsidi ,” ucapnya.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas yang membidangi Tanaman dan Hortikultura maupun Dinas Perdagangan /kota. PT Pupuk Kaltim dan PT Pupuk Petrokimia Cabang Palu.

BACA JUGA  UAS Perkenalkan Ahmad Ali sebagai Calon Gubernur Sulteng dalam Safari Dakwah di Luwuk

“Adapula para pengurus dan anggota komisi pengawas pupuk hingga pestisida provinsi. Begitupun dengan distributor sampai pengecer pupuk di Kota Palu, Kabupaten , Toli-toli, dan Sigi,” pungkasnya.(Fra)