Kabupaten Donggala Miliki Rumah Cegah Stunting
Madika, Donggala – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pemerintah Kabupaten Donggala meresmikan Rumah cegah stunting, di Kecamatan Labuan, Senin (11/07/2022).
Rumah tersebut diresmikan Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, didampingi Wakil Bupati Donggala, Mohamad Yasin, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C. Soriton, Kepala Dinas PPKB Sulteng, Tuty Zarfiana, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Untad, Dr.Rusyidi.
Rumah cegah stunting diresmikan sebagai bentuk pengabdian Prof. Dr. Rosmala Nur kepada masyarakat di daerah labuan. Dalam sambutannya, Rosmala Nur mengatakan, bahwa masyarakat di Kabupaten Donggala, khususnya di Kecamatan Labuan bisa menikmati secara gratis hasil kebun di sekitar rumah cegah stunting. Ada tanaman kelor, jagung, pisang, pepaya, dan ada juga kolam lele.
Dimana Kelor sebagai Miracle plant memiliki kandungan zat gizi yg melimpah seperti, tingginya kandungan Vitamin C, vitamin A, kalsium, potassium dan zat besi sehingga menjadikan kelor sebagai salah satu bahan makanan yang berpotensi untuk mencegah stunting.
“Semoga dengan adanya perubahan kecil di desa ini bisa memberikan perubahan yg lebih besar yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat di daerah ini”, ujar Prof. Rosmala.
Prof. Rosmala juga berharap semoga di desa atau kecamatan lain bahkan di kabupaten lain bisa mencontoh rumah cegah stunting ini. Pemerintah kabupaten Donggala sangat mengapresiasi adanya rumah cegah stunting. Dalam sambutannya Wakil Bupati Donggala Mohamad Yasin,S.Sos mengatakan bahwa stunting bukan hanya menjadi isu daerah tetapi jadi isu global yang mendunia.
“Upaya kita bersama-sama khususnya di kabupaten Donggala, berharap stunting dapat dihilangkan dmuka bumi ini. Agar generasi kita bisa menjadi generasi yang cerdas. Langkah ini memang harus dimulai dari satu org baru bisa ke banyak orang”, ujar Yasin.
Di kesempatan yang sama, Prof. Muhammad Rizal Martua Damanik, menyarankan agar remaja didaerah membuat perlombaan masak dgn bahan kelor.
“Ayo buat lomba masak. Bahan dasar kelor dengan aneka resep makanan. Nanti akan diberi hadiah oleh ketua LPPM. Lomba-lomba cegah stunting lainnya juga akan diberi hadiah oleh Pak Kaper. Bagaimana bapak?setuju?,” ujar Prof Muhammad Rizal.
Dia berharap, dengan adanya rumah cegah stunting khususnya di Kecamatan Labuan, angka prevalensi stunting di Kabupaten donggala akan turun secara signifikan menjadi 14 persen. Turun dbawah 14 persen akan lebih baik.
Rangkaian acara ini dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan peninjauan rumah cegah stunting. (*)
Tinggalkan Balasan