Madika – Setiap tahunnya, menjelang , umat muslim di seluruh dunia berbondong-bondong mengunjungi kuburan untuk melakukan ziarah dan mendoakan ahli .

Namun, banyak yang tidak mengetahui bahwa pada awalnya Rasulullah SAW melarang kegiatan ini sebelum kemudian mengizinkannya dengan tujuan untuk mengingatkan manusia akan dekatnya kematian serta memohonkan ampunan bagi ahli .

Sebagaimana dirawayatkan dalam beberapa hadis bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Dahulu saya melarang kalian berziarah , tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah),” (HR. ).

Dalam laman resmi .or.id disebutkan bahwa hukum ziarah kubur telah mengalami (nasikh-mansukh). Pada masa awal Islam, ziarah kubur dilarang karena adanya praktik penyembahan kepada makhluk selain Allah dan terlalu berlebihan dalam meratapi ahli kubur. Namun, kemudian larangan tersebut diubah menjadi suatu perbuatan yang diperbolehkan.

BACA JUGA  Empat Karateka Untad Ikuti Kejuaraan Olahraga Perguruan Tinggi Se-Indonesia

Ziarah kubur juga memiliki manfaat tersendiri bagi umat Islam. Dalam ziarah kubur, umat Islam dapat memohonkan ampunan bagi ahli kubur serta mengingatkan diri akan kehidupan akhirat. Selain itu, ziarah kubur juga dapat melunakkan hati dan menitikkan air mata.

Rasulullah sendiri biasa menziarahi Ahli Baqi' setiap kali keluar rumah pada akhir . Dalam ziarah kubur, Rasulullah mengajarkan agar umat Islam mengucapkan salam dan mendoakan kebaikan bagi ahli kubur dengan membacaan:

Assalâmu'alaikum dâra qaumin mu'minîn wa atâkum mâ tû'adûn ghadan mu'ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn.

Artinya, “Assalamu'alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.”

BACA JUGA  Kota Palu Raih Piagam Penghargaan Prestisius dari LKPP dan Gubernur Sulawesi Tengah

Bahkan, istri Rasulullah, Siti A'isyah pernah bertanya tentang bacaan yang seharusnya dibacakan saat berkunjung ke kuburan. Rasulullah memberikan jawaban dalam bentuk kalimat yang substansinya mirip dengan salam dan ziarah kubur yang sudah diajarkan sebelumnya.

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu'minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta'khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn.

Artinya, “Assalamu'alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian.

Dengan begitu, ziarah kubur merupakan amalan yang memiliki manfaat tersendiri bagi umat Islam dalam menghadapi kematian serta memohonkan ampunan bagi ahli kubur.(*)

BACA JUGA  Hadiri Pisah Sambut Danlanal Palu, Alimuddin Paada Harapkan Keamanan Wilayah Maritim Sulteng