2 dari 3 halaman

Syeh Agil sendiri merupakan saudagar arab yang berasal dari Yaman, Timur Tengah yang  pertama menginjakkan kaki di Donggala. Bahkan jauh sebelum Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri dari Taris, Hadramaut, Yaman, atau  akrab dengan sebutan‘Guru Tua membawa ajaran islam Ilmu pengetahuan ke Sulawesi Tengah.

Kondisi dalam masjid Al Amin yang terletak di Desa Wani, Kabupaten Donggala. FOTO : Qila

Sebelum terbangun Masjid Al Amin, Syeh Agil mendirikan surau di pinggir laut sebagai tempat pengajian islam tradisional.

Surau itulah cikal bakal yang diubah oleh cucu Syeh Agil yakni Saripa Isa Binti Sayd menjadi masjid AL Amin tepatnya pada 2 Desember tahun 1906.

Masjid itu kini dikelola oleh keluarga keturunan Syeh Agil Al Mahdali yakni cucu dari Saripa Isa Binti Sayd yang juga Imam Masjid Al-Amin, Sayyid Jaudar bin Syarif bin Sayyid bin Yahya Al-Mahdali (70 tahun).

BACA JUGA  Hidayat Pakamundi Hadiri Pembukaan Turnamen Bola Voli Kapolri Cup Zona VI

Sayyid Jaudar bin Syarif bin Sayyid bin Yahya Al-Mahdali saat ditemui menjelaskan, masjid Al-Amin kini masuk cagar budaya Sulawesi Tengah.

Dijelaskan juga, masjid Al-Amin dipercayai dapat memberikan ketenangan bagi jamaah ataupun masyarakat yang hanya sekadar berkunjung.