UTARA – Desa Bungintimbe, Utara, , menjadi salah satu desa yang terdampak langsung oleh kehadiran PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (Bumanik) dan PT Keinz Ventura di Petasia Timur Utara.

Menurut Muhammad Aming, tokoh masyarakat Desa Bungintimbe yang akrab disapa Janggo, Kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut memberikan dampak terhadap pertumbuhan masyarakat, terutama warga di Desa Bungintimbe.

Warga sekitar perusahaan membangun tempat kos-kosan dan menjual kebutuhan sembako, serta banyak masyarakat setempat yang menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Namun, kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut juga menimbulkan permasalahan lahan dengan warga.

Janggo mengungkapkan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat adalah terkait lahan yang dilintasi sarana Hauling Road atau jalan angkut kendaraan berat perusahaan.

BACA JUGA  Pemkot Palu Intensifkan Upaya Peningkatan PAD Melalui Optimalisasi Pajak

“Terdapat beberapa permasalahan lahan warga dengan pihak perusahaan, khusus lahan yang digunakan jalan hauling oleh PT Bumanik,” jelas Janggo.

Lahan tersebut menurutnya, sangat penting bagi masyarakat Desa Bungintimbe, karena digunakan sebagai sarana pertanian yang hasilnya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

“Masyarakat Bungintimbe sudah mendiami lahan tersebut sudah lama, yang digunakan bercocok tanam dari sebelum-sebelumnya,” ujarnya.

Janggo berharap PT Bumanik dapat memberikan perhatian kepada masyarakat Bungintimbe terkait permasalahan lahan tersebut. Ia juga mengajak warga agar tidak terprovokasi oleh kelompok tertentu dalam menghadapi persoalan, dan lebih mengedepankan upaya persuasif dengan perusahaan.

“Tentunya untuk tetap menjaga keamanan di Desa Bungintimbe sehingga tidak menggangu aktivitas perusahaan. Berharap ke depan perusahaan dapat memperhatikan warga setempat agar manfaat kehadiran perusahaan dapat dirasakan oleh warga Desa Bungintimbe,” tutupnya.*/LIA

BACA JUGA  Pemkot Palu Dianggap Tidak Serius Bahas Peningkatan PAD