Madika, Palu – Gedung auditorium UIN Datokarama dipenuhi semarak dan kehangatan saat perayaan ke-56 universitas ini berlangsung pada Rabu (17/5/2023).

Sulteng, Rusdy Mastura, yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Dr. Fahrudin, S.Sos, M.Si, hadir dalam acara untuk memberikan ucapan selamat serta menyampaikan pesan penting.

Dalam pidatonya, Sulteng menyampaikan rasa syukur atas perbaikan kondisi UIN Datokarama setelah mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami pada 28 September 2018.

Ia mengapresiasi kemajuan yang dicapai oleh universitas ini dalam mengatasi tantangan dan membangun kembali infrastruktur yang lebih baik.

“Semoga UIN dapat berkembang maju dan terus berjaya sebagai episentrum peradaban umat Islam dan dakwah Islam Rahmatan Lil'alamin,” harap dalam sambutan tertulisnya.

BACA JUGA  Komnas HAM Konsultasi SNP Tentang Bisnis dan HAM

Lebih lanjut, asisten juga menekankan pentingnya peran UIN Datokarama dalam melindungi umat dari paham konservatisme dan liberalisme agama yang semakin marak.

“Kaum konservatif memiliki pemahaman agama yang lebih berat ke wawasan tekstual dengan mengeliminir akal logikanya sementara kaum liberalis justru lebih berat pada akal logikanya yang tercabut dari wawasan tekstual,” ujar asisten menjelaskan letak perbedaannya.

Pihaknya juga mendorong jajaran UIN untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang seimbang guna mencegah polarisasi di dalam masyarakat.

“Semoga UIN Datokarama dapat melakukan terobosan-terobosan untuk menjaga dan mengawalnya sebagai panglima moderasi beragama,” harapnya.

Dalam laporan dan pidato , Rektor UIN Datokarama, Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd, mengungkapkan bahwa peringatan kali ini merupakan yang pertama kali diadakan secara khusus.

Prof Sagaf juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh civitas akademika UIN dan mengapresiasi semangat mereka dalam memajukan universitas.

BACA JUGA  Wahyuddin Inginkan Aksi Nyata Kader Bantu Rakyat

Sejak didirikan pada tahun 1956, UIN telah mengalami transformasi kelembagaan yang pesat. Ia menyoroti bahwa bencana yang melanda pada 2018 justru membawa berkah tersendiri bagi universitas ini.

Setelah pemulihan, infrastruktur kampus menjadi lebih baik daripada sebelumnya, dan status institusi pun naik dari IAIN menjadi UIN Datokarama.

“Provinsi Sulawesi Tengah kembali menerima predikat WTP dari BPK RI untuk kesepuh kalinya secara berturut-turut dan capaian ini sangat mustahil bisa dicapai tanpa adanya kerjasama dari seluruh elemen tidak terkecuali dari para alumni,” ucapnya.

Lanjut Prof Sagaf, “Semoga pada saatnya nanti kampus tercinta ini benar-benar menjadi menara keilmuan bagi masyarakat Sulawesi Tengah, masyarakat Indonesia dan dunia.”

BACA JUGA  Gubernur Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Tingkat Kemiskinan di Sulawesi Tengah

Dalam acara perayaan ini, terdapat pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur, diikuti oleh acara ramah tamah dan santap siang bersama seluruh civitas dan undangan.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi IV Sulteng, Dr. Ir. , MS, serta perwakilan dari Walikota Palu, , Kepala Kanwil Kementerian Agama, Forkopimda, dan mitra kerja UIN.

Perayaan dies natalis ke-56 UIN Datokarama menjadi momentum untuk mengapresiasi kemajuan dan perkokohan kelembagaan universitas ini.

Penulis : Redaksi