Madika – Labuan Bajo, yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki fakta menarik sebagai salah satu destinasi wisata superprioritas di Indonesia.

Sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai Barat dan Kecamatan Komodo, Labuan Bajo memiliki potensi pengembangan yang sedang diwacanakan.

Masyarakat Labuan Bajo terdiri dari beragam suku, dengan mayoritas penduduk berasal dari suku Manggarai Barat.

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Manggarai dialek Manggarai Barat, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.

Dalam hal agama, masyarakat Labuan Bajo terdiri dari pemeluk agama Kristen (Katolik dan Protestan) yang merupakan mayoritas, diikuti oleh masyarakat suku Pendatang Bajo yang beragama Islam. Terdapat pula sebagian kecil penduduk yang menganut agama Hindu dan Buddha.

BACA JUGA  Masih Banyak Pekerja Migran Non Prosedural

Labuan Bajo sebagai kota kecil di pinggir pantai Pulau Flores memiliki fungsi strategis. Selain menjadi pusat pemerintahan dengan kantor Bupati, DPRD, dan kantor dinas pemerintahan, Labuan Bajo juga memiliki peran penting sebagai pusat pendidikan dengan adanya sekolah lanjutan atas dan sekolah lanjutan pertama.

Sebagai pusat perdagangan, Labuan Bajo menjadi tempat berlabuhnya pedagang dari Makassar, dan terdapat Dermaga Ferry serta Pelabuhan PELNI.

Selain itu, Labuan Bajo juga dikenal sebagai pusat pariwisata dengan berbagai objek wisata menarik seperti Pantai Pede, Pantai Gorontalo, Gua Batu Cermin, dan pulau-pulau di sekitarnya, termasuk Taman Nasional Komodo yang terkenal.

BACA JUGA  Tiba di Kota Palu, Ganjar Pranowo Disambut Relawan dan Simpatisan

Dengan keindahan alamnya yang memukau dan beragamnya atraksi wisata yang ditawarkan, Labuan Bajo menjadi tujuan yang menarik bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi kekayaan alam Indonesia.

Destinasi ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memberikan pengalaman petualangan yang tak terlupakan.

Labuan Bajo, sebuah permata di Nusa Tenggara Timur yang tak boleh dilewatkan bagi para pencinta alam dan petualangan.

Penulis : Redaksi