2 dari 3 halaman

Hal ini bertujuan untuk menerapkan pertanian ramah lingkungan. Penerapan pertanian organik menjadi salah satu program utama tahun 2023 ini guna mewujudkan pertanian yang tangguh menghadapi dampak perubahan iklim global, terutama .

“Program saya tahun ini mengajarkan penggunaan kembali . Tolong kembangkan terus penggunaan Biosaka sebagai elisitor di . Kita tidak boleh lagi bergantung pada pupuk kimia. Minimal kita harus mengurangi penggunaan pupuk kimia,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati yang diwakili oleh Asisten Daerah Bidang dan Pembangunan, Abdul Aziz, mengatakan bahwa Kabupaten merupakan salah satu sentra pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dari total luas baku sawah 6.625 hektar, ada daerah yang melakukan penanaman padi dua hingga tiga kali setahun. Pada tahun 2022, produksi padi mencapai 237.597 ton gabah kering panen giling dengan produktivitas 6 ton per hektar.

BACA JUGA  Siap-siap, Juru Parkir Liar Akan Didenda Rp 2,5 Juta dan Penjara 15 Hari

“Dengan adanya penggunaan Biosaka di Kabupaten Maros, penggunaan pupuk kimia berkurang sebesar 50 persen, dan kami optimis bahwa produksi akan meningkat di masa mendatang. Dengan menerapkan Biosaka, produktivitas per hektar dapat meningkat dari 6 ton menjadi 9 ton. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kesuburan lahan pertanian dan penurunan serangan hama,” ujarnya.

Dirinya juga memberikan apresiasi terhadap kehadiran Biosaka di Indonesia, khususnya di Kabupaten Maros.

Ke depannya, Biosaka diharapkan dapat diteliti lebih lanjut, misalnya dengan mencampurkannya dengan bahan lain seperti keong agar manfaatnya semakin optimal.

“Biosaka merupakan tantangan bagi teknologi pertanian yang sudah ada selama ini. Karena berasal dari bahan sederhana, yaitu rumput dan hijauan alam sekitar, Biosaka dapat menyuburkan tanah dan . Kami berharap semua petani dapat menerapkan Biosaka, terutama dengan menggunakan drone dalam penyemprotannya,” tutupnya.

BACA JUGA  Menag RI Berikan Sanksi Tegas kepada Travel yang Memberangkatkan Jamaah dengan Visa Non Haji

Bersamaan dengan itu, Direktur Jenderal , Suwandi, mengungkapkan bahwa Maros merupakan salah satu kabupaten produsen beras di Sulawesi Selatan yang berkontribusi pada pasokan beras.