Madika, Palu – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi terus mendorong peningkatan perekonomian daerah, salah satunya melalui program kemitraan hingga edukasi keuangan.

“Selama semester I tahun 2023, Kantor OJK Provinsi telah melaksanakan 15 kegiatan edukasi dengan total peserta mencapai 1.519 orang. Program edukasi tersebut difokuskan pada pelajar, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), ibu rumah tangga, serta masyarakat 3T (tertinggal, terpencil, dan terluar).” Papar Kepala OJK Sulteng, Triyono Raharjo, Kamis (27/7/2023).

OJK juga menjalankan beragam program kemitraan dengan daerah melalui beberapa Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Program-program tersebut antara lain Business Matching, digitalisasi keuangan, dan program Satu Rekening Satu Pelajar.

BACA JUGA  Satgas PASTI Temukan 850 Entitas Pinjaman Online Ilegal dalam Dua Bulan

Beberapa program unggulan TPAKD di Provinsi meliputi Business Matching untuk Petani Gula Aren dan digitalisasi layanan keuangan di kawasan kuliner toboli yang digagas oleh Kabupaten Parigi Moutong.

Selain itu, ada juga program Satu Rekening Satu Pelajar yang menyasar 15.000 pelajar tingkat SMP dan 6.000 pelajar tingkat Dasar, yang diinisiasi oleh Kota Palu.

Terdapat juga program Ekosistem Keuangan Inklusif di Wilayah Pedesaan – Desa Wisata Lukpanenteng yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan.

Selain membahas program literasi dan inklusi keuangan, Kepala OJK Sulawesi Tengah juga menyampaikan peningkatan indikator keuangan di sektor , , dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang mencerminkan peningkatan positif.

BACA JUGA  OJK: Industri Jasa Keuangan di Sulawesi Tengah Tetap Stabil di Awal 2024

“Pada Triwulan II 2023, terjadi pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, dan kredit sebesar masing-masing 7.62 persen, 4.15 persen, dan 8.77 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kualitas non-performing loan (NPL) juga tetap terjaga di angka 1,82 persen.”Katanya.

Penulis : Qila