Kabar Duka, Wartawan Senior M Ichsan Loulembah Meninggal Dunia
Madika, Jakarta – Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Sulawesi Tengah kembali kehilangan seorang putra terbaiknya M Ichsan Loulembah, yang meninggal dunia, Minggu (30/7/2023) di Jakarta.
Almarhum adalah seorang wartawan senior, yang mulai meniti karier jurnalistiknya sebagai seorang penyiar di Radio Nebula FM Palu, Sulteng.
Di radio nebula FM, Almarhum Ichan, panggilan akrabnya, juga merupakan salah satu pendiri radio dengan segmen kalangan anak muda tersebut.
Selanjutnya Ichan memperluas jaringannya hingga ke Jakarta. Setelah berhasil lolos menjadi anggota DPD RI periode 2004-2009, Ichan kemudian terlibat aktif dalam membahas persoalan-persoalan bangsa.
Setelah tidak lagi menjadi anggota legislatif, Ichan melanjutkan profesinya sebagai seorang penyiar radio. Ia menjadi penyiar tetap di Radio Tri Jaya FM Jakarta.
Kemudian Ichan juga mendirikan Good Radio Jakarta. Ia aktif menjadi moderator di radionya dan juga menjadi moderator diberbagai diskusi yang menghadirkan para tokoh bangsa dengan mengangkat isu-isu tentang demokrasi, politik, ekonomi dan lainnya.
Sebagai seorang jurnalis dan aktif, Ichan juga rajin menulis di berbagai media. Salah satunya, Ichan aktif menulis di Koran Slank Jakarta, media cetak milik grup Slank.
Ichan juga duduk sebagai Dewan Pembina di Ikatan Keluarga Diaspora Sulawesi Tengah (IKDST), sebuah wadah perkumpulan masyarakat diaspora Sulteng yang ada di Jakarta.
Posisi lainnya yang diemban Ichan sebagai CEO Ranah Entertainment Jakarta dan Pendiri Indonesia Institute.
Dengan berbagai posisi dan jabatan yang pernah diemban Ichan semasa hidupnya tersebut, memberikan gambara betap besarnya dedikasinya Almarhum dalam pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.
Kepergian M Ichsan Loulembah memberi duka mendalam dari berbagai pihak, termasuk para politisi di Kota Palu.
Mutmainah Korona salah satunya, dirinya merasa sangat kehilangan sosok M Ichsan Loulembah sebagai salah satu guru terbaiknya.
“Selamat jalan Kak Ichan Loulembah .. namamu selalu terpatri dihati kami. Al Fatihah” tulis Mutmainah melalui pesan singkat Whattsapp.
Informasi dari keluarga mengatakan, sebelum meninggal dunia, Almarhum sempat mengeluh sakit perut pada Jumat, 28 Juli 2023, dan kemudian pada hari ini mengembuskan nafas terakhir di rumahnya di Jalan Kuricang, Bintaro, Jakarta Selatan.
Pria kelahiran Palu pada 23 April 1966 ini, meninggalkan seorang istri bernama Dessy Emilia Cindy dan dikarunia tiga orang anak.
Penulis : Qila
Tinggalkan Balasan