Madika, menggelar pembinaan personel Polri untuk mecegah paham radikalisme dan intoleransi, Jumat (17/11/2023).

Brigjen Pol. Soeseno Noerhandoko, mengatakan paham radikalisme dan intoleransi bukan hanya muncul di kalangan masyarakat umum saja, namun juga bisa muncul di mana saja termasuk di institusi Kepolisian.

“DiTubuh Polri sendiri pernah ada anggota yang terpapar radikalisme, akibat terpengaruh dari Medsos dan pergaulan.” Ujarnya.

Untuk itu Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikalisme dan Intoleransi Kepada Personel Sangat Penting Agar personel tidak mudah terpapar paham Radikal.

Wakapolda juga mengingatkan kepada seluruh anggota Polri khususnya personel Polda dan jajaran, selalu menerapkan arti “Tribrata” sebagai pedoman hidup dan “Catur Prasetya” sebagai pedoman kerja, serta PNS Polri harus memahami arti “Panca Prasetya Korpri” sebagai pedoman kerja.

“Dengan kita memahami dan mengamalkan apa itu Tribrata dan Catur Prasetya, Serta Panca Prasetya Korpri maka itu merupakan salah satu langkah antisipasi guna mencegah masuknya paham radikalisme dan intoleransi di institusi kita khususnya di Polda ,” terangnya.

BACA JUGA  BPK dan Inspektorat Diminta Periksa Kejanggalan Proyek di Jalan Kancil

Kegiatan sosialisasi ini sangat penting sebagai bentuk penegasan dan komitmen bersama untuk melawan serta menolak paham radikalisme dan intoleransi yang dapat melemahkan ideologi dan dasar negara.

“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar dan menambah ilmu pengetahuan serta menjadi menambah ilmu pengetahuan serta menjadi pegangan buat kita semua dalam mewujudkan institusi polri yang semakin dicintai masyarakat,” pungkasnya.

Penulis : Qila