Pemerintah Harus Hadir Bagi Petani di Morowali
Madika, Morowali – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dari Fraksi PDI-Perjuangan, Huisman Brant Toripalu berharap kepada pemerintah agar dapat memberikan intervensi dalam rangka menghadapi bencana gagal panen.
Menurut Brant, bentuk intervensi dari pemerintah dapat dilakukan dengan mengucurkan bantuan stimulus bagi petani yang mengalami gagal panen.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga dapat menggalakkan diversifikasi tanaman, dengan produksi pertanian yang lebih beragam. Petani dapat mempertimbangkan menanam varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kering atau panas.
“Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan kepada petani dalam menghadapi dampak El Nino,” katanya, usai melakukan penjaringan aspirasi di Desa Lantula Jaya, Kecamatan Wita Ponda, Kabupaten Morowali, Sabtu (04/11/2023).
Menurutnya, beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya penyediaan informasi, bantuan keuangan, pelatihan, atau bantuan teknis dalam pengelolaan pertanian yang berkelanjutan. Langkah ini, kata dia, tentu saja bukan hanya untuk petani di Lantula Jaya, tapi seluruh petani yang terdampak
Lebih lanjut ia mengatakan, jika gagal panen terjadi, maka petani akan rugi, karena biaya produksi untuk menanam padi cukup besar.
“Gagal panen, jika terjadi secara besar-besaran atau dialami banyak petani, akan berdampak pada perubahan produksi pertanian. Hal itu dapat menyebabkan ketidakstabilan pasar,” jelasnya.
Jika panen berkurang atau gagal, lanjut dia, maka pasokan dapat berkurang, yang dapat menyebabkan kenaikan harga, ketidakseimbangan pasokan, dan permintaan.
“Hal ini dapat memengaruhi petani, pedagang, dan konsumen secara keseluruhan,” katanya.
Ancaman gagal panen tersebut menyusul kondisi kekeringan akibat El Nino yang melanda hampir seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Morowali. Di wilayah ini, lebih 50 hektare sawah petani terancam gagal panen.
Saat reses, warga menyampaikan bahwa kondisi persawahan dan tanaman padi tidak berkembang dengan baik dan tanah persawahan terbelah-belah. Di samping kekeringan yang disebabkan El Nino, kondisi juga diperparah dengan adanya Irigasi Ungkaya.
“Saat ini sedang dilaksanakan rehabilitasi irigasi yang berakibat pasokan air ke persawahan terhenti total,” kata Brant.(*)
Tinggalkan Balasan