Madika, Palu – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi diwakili Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi (PPI), Syarifuddin, menyerahkan surat keputusan (SK) (Pegawai dengan Perjanjian Kerja) Tenaga Teknis Formasi Tahun 2022 lingkup Provinsi , baru-baru ini.

Kabid PPI didampingi pejabat fungsional di Bidang PPI, Moh. Syarif Zamrud dan Tauhid Thalib. Keduanya adalah fungsional Analis Ahli Muda BKD Provinsi . Dalam arahannya, Kabid PPI meminta para baru langsung melapor dan bekerja pada instansi yang telah ditetapkan dalam kontrak.

“Dalam melaksanakan tugas agar senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip yang dikenal dengan sebutan ASN Berakhlak yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif),” ucap Syarifuddin.

BACA JUGA  Pemerintah Jangan Abaikan Isu Kekerasan Seksual dan Penyandang Disabilitas

Tercatat, jumlah ASN Provinsi yang diangkat atau menerima SK sebanyak 64 orang. Para PPPK baru tersebut merupakan formasi teknis hasil proses pengadaan/seleksi yang berlangsung sejak November 2022.

Bersamaan penyerahan SK, para PPPK baru tersebut juga diberikan pembekalan berupa pengetahuan umum terkait dengan PPPK, seperti Cuti, Gaji dan Tunjangan, dan organisasi profesi ASN (Korpri).

“Semoga para PPPK baru bisa langsung bekerja dengan penuh integritas, loyal dan berperan sebagai abdi masyarakat dan abdi negara di Sulawesi Tengah,” tuturnya.

Untuk formasi tahun 2022, penyerahan SK PPPK Tenaga Teknis ini adalah termin ke dua dari tiga tahapan penyerahan SK yang akan dilakukan.

BACA JUGA  Jadi Relawan Anti Narkoba, Ketua DPRD Ajak Pelajar Jauhi Narkotika

Sementara untuk SK PPPK Tenaga Guru, penyerahan masuk sebagai termin ke tiga yang dijadwalkan pada akhir atau awal September 2023. Sebelumnya, telah dilaksanakan penyerahan SK PPPK Tenaga Kesehatan pada 9 Juni 2023 kepada 331 orang.

Pada tahun 2022, mendapat alokasi formasi PPPK Tenaga Teknis sebanyak 204 lowongan. Tapi yang bisa lulus dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai PPPK hanya 64 orang tersebut. Jumlah kelulusan tersebut sangat minim atau hanya sekitar 32% dari kuota.

Penulis : Mikel