, Sigi – Anggota Dewan Perwakilan Rayat Republik Indonesia () dari daerah pemilihan (dapil) , PDI Perjuangan, , menggelar sosialisasi empat pilar di Aula Kampus STTI Lebanu, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada (10/5/).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh pemuda-pemudi Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (GSSJA) se-Sulawesi Tengah.

Dalam sambutannya, Matindas menjelaskan pentingnya pemahaman empat pilar dalam memupuk ideologi dan bernegara, khususnya bagi kalangan remaja.

“Empat pilar adalah sebuah hal penting untuk dipahami bersama oleh semua pihak,” ungkapnya.

Matindas juga menyoroti data yang menunjukkan bahwa pelaku aksi-aksi teroris telah merambah ke kalangan perempuan, anak muda (milennial/gen Z), dan anak-anak.

BACA JUGA  Berlangsung Sengit, Irsan Satria Pimpin Pengcab IOF Palu Priode 2022-2026

Data dari BNPT tahun 2020/2021 menunjukkan tren tersebut, di mana sebanyak 85% generasi milenial rentan terpapar paham radikalisme menurut data Kementerian Agama tahun 2021, dan 23,4% pelajar terpapar radikalisme serta menolak Pancasila menurut survei Kemenhan RI.

Ia juga menyoroti tantangan era digital di kalangan anak muda, di mana media seperti , YouTube, dan Instagram menjadi salah satu wadah penyebaran paham radikalisme.

“Maraknya ancaman terhadap nilai kebangsaan yang dihadapi bangsa Indonesia, mendorong setiap generasi muda harus berpegang pada ideologi yang benar untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Menurut Matindas, ada beberapa poin penting yang harus dilakukan oleh anak muda, terutama dalam menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi dalam dan bernegara.

BACA JUGA  Fakta Menarik Google Gemini AI yang Diklaim Mampu Menyaingi ChatGPT

Anak muda harus memiliki daya kritis, tidak mudah percaya pada konten hoaks atau radikal, menjaga nilai kesatuan dan persatuan, serta mengembangkan potensi diri baik dalam keterampilan maupun pengetahuan.

“Anak muda harus mengembangkan potensi diri, baik dalam keterampilan maupun pengetahuan,” tegasnya.