Madika, Parimo – di Parigi Moutong dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pala, yang tidak hanya memiliki aroma khas dan kandungan minyak yang tinggi, tetapi juga berpotensi diolah menjadi produk bernilai tambah.

Salah satu produk olahan yang dikembangkan adalah selai buah pala, yang kini menjadi perhatian industri rumah tangga di desa tersebut.

Tim dari Universitas Tadulako (Untad), yang dipimpin , S.P., M.Si, bersama dengan , S.P., M.P, dan Yusran, S.P., M.Sc, mengadakan pelatihan dan demonstrasi pembuatan selai buah pala.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ibu rumah tangga di Barat.

BACA JUGA  Pemkot Palu Buka Pendaftaran Program Kerja ke Jepang Untuk 70 Peserta

Dr. Amelia menyampaikan bahwa daging buah pala yang selama ini kurang dimanfaatkan dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi, seperti selai, yang berpotensi menjadi usaha industri rumah tangga.

Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari pemerintah Barat, yang diwakili oleh Sekretaris Desa dan Ketua Kelompok Tani Pala Mekar, Wayan Susila, S.P. Wayan.

Dirinya berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga, untuk mengembangkan usaha berbasis pala.

“Potensi sumber daya yang melimpah di desa ini sangat mendukung pengembangan produk olahan seperti selai buah pala. Kami berharap setelah pelatihan ini, ibu-ibu dapat mempraktikkannya dan mengembangkan usaha ini untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga,” ujarnya.

BACA JUGA  Kakanwil Kemenkumham Sulteng Serahkan12 Sertifikat Merek untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis Lokal

Selai buah pala memiliki cita rasa yang khas dengan kandungan vitamin C yang tinggi, menjadikannya berbeda dari produk selai buah lainnya yang ada di pasaran.

Potensi ini membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat Desa Kasimbar Barat, yang dapat menjadikan selai buah pala sebagai produk unggulan desa.

Kegiatan ini diharapkan dapat membawa positif bagi perekonomian masyarakat di Desa Kasimbar Barat, sekaligus menjadikan selai buah pala sebagai produk khas yang dapat dikenal lebih luas.