, Sigi – Warga , Kecamatan Marawola, , dikejutkan oleh seorang pria di pinggiran Sungai Palu pada Selasa sore, 1 Oktober .

Ibu Salmin (46) yang pertama kali melihat mayat tersebut awalnya mengira itu hanyalah kayu yang hanyut.

Kasihumas Sigi, Iptu Nuim Hayat, menjelaskan bahwa Ibu Salmin yang sedang duduk di sebuah pondok di lokasi pertambangan pasir tradisional Desa Kotapulu, mulai mencurigai objek yang terlihat di seberang sungai.

Pada pukul 15.00 Wita, ia meminta saksi lainnya, Riski (19), untuk memeriksa objek tersebut. Setelah diperiksa, Riski menemukan bahwa objek tersebut adalah mayat seorang pria yang telungkup, mengenakan baju dan sarung.

BACA JUGA  Bali United Raih Kemenangan Tipis 3-2 Kontra Arema FC

“Setelah menerima laporan dari warga, kami langsung menghubungi Bhabinkamtibmas. Petugas dari dan Unit Identifikasi Sat Reskrim Sigi segera menuju lokasi untuk mengevakuasi dan mengidentifikasi mayat,” jelasnya.

Identitas mayat tersebut terungkap sebagai Arisa, warga Desa Padende, yang dikenali oleh warga setempat.

Anak kandung korban, Rikman, mengonfirmasi bahwa Arisa memiliki riwayat depresi setelah kehilangan istrinya akibat Covid-19, yang kemudian memicu diagnosa demensia.

Arisa dilaporkan meninggalkan rumah pada dini hari 30 September , dan keluarga telah berusaha mencarinya sebelum akhirnya ditemukan di pinggiran sungai.

“Hasil menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum. Keluarga sudah menerima kematiannya dan telah membawa Arisa kembali ke rumah di Dusun 2 RT 4 Desa Padende untuk dimakamkan,” tutupnya.

BACA JUGA  Banjir di Parigi Moutong: Satu Orang Tewas, Dua Hilang, dan Jembatan Terputus