Madika, Donggala – SDN 3 Banawa di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif dengan menerima peserta didik berkebutuhan khusus (ABK).

Meski belum memiliki guru pendamping khusus, sekolah tetap berupaya memberikan layanan pendidikan yang setara bagi seluruh siswa tanpa terkecuali.

Wali Kelas V SDN 3 Banawa, Eni Darma Susanti, menyampaikan bahwa saat ini terdapat beberapa siswa berkebutuhan khusus yang mengikuti proses belajar di sekolah tersebut.

Para guru berinisiatif mengembangkan kemampuan secara mandiri, antara lain dengan mencari materi pendukung melalui platform daring dan berkonsultasi dengan sekolah lain yang telah lebih dulu menerapkan pendidikan inklusif.

Langkah tersebut dilakukan agar siswa berkebutuhan khusus tetap dapat mengikuti pembelajaran sesuai kemampuan dan kebutuhan mereka.

BACA JUGA  Lima Sekolah di Balaesang Terima Penyaluran Perdana Program MBG

Menurut Eni, kehadiran ABK di sekolah reguler bukan hambatan, melainkan tanggung jawab bersama untuk memastikan hak pendidikan terpenuhi. Guru berupaya menciptakan suasana belajar yang ramah dan tidak diskriminatif terhadap semua siswa.

“Idealnya setiap siswa berkebutuhan khusus memiliki guru pendamping. Meski begitu, kami tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik agar mereka bisa belajar dan tumbuh bersama teman-temannya,” ujar Eni mewakili Kepala SDN 3 Banawa, Ridwan Tahudi, Jumat (24/10/2025).

Sekolah berharap pemerintah daerah dan instansi pendidikan lebih memperhatikan kebutuhan sumber daya manusia pendamping inklusi. Dukungan berupa pelatihan bagi guru dinilai penting untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menangani siswa berkebutuhan khusus.

Melalui langkah ini, SDN 3 Banawa menegaskan bahwa pendidikan inklusif harus menjadi gerakan bersama demi memberikan kesempatan belajar yang adil bagi seluruh anak di Kabupaten Donggala.

BACA JUGA  Guru Madrasah Donggala Desak Pemerintah Angkat Honorer Jadi PPPK