Sulteng Perkuat Tata Kelola Infrastruktur Lewat Command Center Lapor Gubernur
Madika, Palu – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, memimpin upacara Peringatan Hari Pekerjaan Umum ke-80 yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sulteng, Rabu (3/12/2025).
Dalam arahannya, Gubernur menegaskan bahwa penguatan tata kelola infrastruktur menjadi fondasi seluruh program BERANI yang dijalankan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
“Apa pun programnya, pendidikan, kesehatan, hingga panen raya, tidak akan berjalan maksimal tanpa infrastruktur yang lancar, baik jalan, air, maupun akses transportasi,” tegasnya.
Anwar menyampaikan optimismenya menghadapi tahun 2026 dengan mendorong perubahan besar dalam struktur organisasi perangkat daerah.
Ia menekankan bahwa digitalisasi harus menjadi dasar pemerintahan modern. “Era manual harus kita tinggalkan. Digitalisasi adalah kunci percepatan pelayanan publik,” ujarnya.
Dorongan digitalisasi itu selaras dengan peluncuran Command Center Lapor Gubernur yang akan mulai beroperasi penuh pada 1 Januari 2026.
Melalui sistem tersebut, masyarakat dapat menyampaikan laporan secara langsung, sementara dinas teknis dapat dipantau kinerjanya dalam menindaklanjuti aduan.
“Transparansi seperti ini bukan ancaman. Ini jalan menuju pemerintahan yang lebih efektif,” tegasnya.
Gubernur juga meminta jajaran PU, kementerian teknis, dan kepala balai merancang sistem digital untuk memantau kondisi infrastruktur secara real time.
Anwar menekankan pentingnya data lapangan yang akurat dalam pemetaan kondisi jalan provinsi, termasuk asesmen menyeluruh pada awal 2026 yang dilengkapi rekaman video dari titik ke titik.
“Jangan ada lagi angka di atas kertas yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Semua jalan provinsi harus kita rekam agar pengajuan kita punya bukti kuat,” tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Provinsi menargetkan pemasangan CCTV di seluruh ruas jalan provinsi pada tahun 2027 untuk memastikan respon cepat terhadap longsor maupun kerusakan jalan.
Selain digitalisasi, Anwar menekankan pentingnya profesionalisme ASN melalui penerapan merit system. Ia menegaskan bahwa penempatan jabatan harus berdasar kompetensi, bukan kedekatan.
“Sejak saya menjabat, tidak ada pelantikan besar-besaran. Saya ingin memastikan setiap pejabat yang dipilih punya kemampuan, bukan sekadar kedekatan,” ujarnya.
Gubernur kembali mengingatkan bahwa pegawai yang terlalu lama berada pada satu jabatan tanpa inovasi akan dirotasi demi menjaga produktivitas.
“Jabatan bukan tempat mencari kenyamanan, tapi ruang pengabdian. Orang yang ikhlas dan profesional akan selalu dibutuhkan di mana pun ia ditempatkan,” ucapnya.
