Muswil IV JSIT Sulteng Tegaskan Peran Dakwah dalam Pendidikan
Madika, Palu – Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah sukses menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) IV pada 25–26 Desember 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu ini menjadi momentum penguatan mutu pendidikan berbasis karakter di Sulawesi Tengah.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Ahmad Fikri, menegaskan bahwa musyawarah bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan bagian dari perjalanan dakwah.
“Muswil, bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan bagian dari perjalanan dakwah. Dalam musyawarah adalah amanah Allah untuk menyatukan perbedaan dan dinamika menjadi sesuatu yang mulia. Kita perlu melakukan Touch D, merefleksi dan mereview kembali langkah kita. Melalui Muswil ini, kita harapkan lahir keputusan-keputusan esensial yang membawa arah baru bagi guru, kepala sekolah, maupun pengurus,” kata Ahmad Fikri saat menyampaikan sambutan.
Muswil IV dihadiri Ketua Umum JSIT Indonesia, Wakil Sekretaris Umum JSIT Indonesia, Ketua HIMPAUDI Sulawesi Tengah, Ketua Fraksi PKS Sulawesi Tengah, Dewan Pembina, serta 252 peserta.
Peserta terdiri atas ketua yayasan, kepala sekolah, dan guru Sekolah Islam Terpadu dari delapan kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.
Ketua JSIT Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah, Dr. H. Iqbal, menyebutkan bahwa peserta Muswil berasal dari berbagai daerah.
“Muswil kali ini dihadiri wakil dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Poso, Parigi Moutong, Tolitoli, Banggai, Banggai Kepulauan, serta Banggai Laut,” ujarnya.
Dalam sambutannya, H. Iqbal juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman serta penguatan kolaborasi.
“Kolaborasi dan inovasi adalah kebutuhan nyata dunia pendidikan saat ini. Kemajuan JSIT tidak lepas dari sinergi dengan pemerintah. Saya mengapresiasi dedikasi seluruh pengurus yayasan dan guru yang telah bekerja keras membangun sekolah-sekolah di Sulawesi Tengah agar tercipta institusi pendidikan yang bermutu dan berkarakter,” tuturnya.
Selain agenda musyawarah, Muswil IV diisi dengan rangkaian kegiatan penguatan kompetensi. Kegiatan tersebut meliputi Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi Guru TK dan PAUD se-Sulawesi Tengah oleh Dr. H. Iqbal, Pelatihan Metodologi Belajar Qur’an (MBQ) oleh Ustazah Anis Khaerunisa, serta Materi Penguatan Ruhiyah oleh Wakil Sekretaris Umum JSIT Indonesia, Ustad Parina.
Melalui proses sidang pleno dan musyawarah, Tim Formatur menetapkan Achmad Juweni, S.Pt. sebagai Ketua JSIT Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah periode 2025–2029.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Ahmad Fikri, M.Pd., NLP, melantik Achmad Juweni secara resmi pada hari kedua Muswil.
Dalam sambutan perdananya, Achmad Juweni menyatakan bahwa amanah tersebut merupakan sarana dakwah dan pengabdian.
“Tugas kita ke depan adalah menerjemahkan framework JSIT—mulai dari visi-misi hingga 11 kegiatan inti—ke dalam program kerja yang terukur dan realistis. Kami memohon dukungan dari semua lini agar dakwah pendidikan ini terus menghasilkan generasi yang berkontribusi positif bagi bangsa,” ungkapnya.
Muswil IV JSIT Sulawesi Tengah ditutup secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum Setda Sulawesi Tengah, Muh. Sadly Lesnusa, S.Sos., M.Si., yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Tengah. Ia menyampaikan apresiasi kepada JSIT sebagai mitra strategis pemerintah.
“JSIT adalah bagian dari ekosistem pembangunan yang menciptakan SDM unggul. Kami berharap JSIT terus berinovasi mengembangkan model pendidikan yang responsif zaman namun tetap menjaga nilai keislaman yang rahmatan lil alamin,” tuturnya.
