Madika, Palu – Sebanyak empat daerah di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi penyumbang nilai investasi terbesar hingga akhir 2022. Empat daerah tersebut adalah Kabupaten Morowali, Morowali Utara , Kabupaten Poso  dan Kota Palu.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Ketua Tim pengelola data investasi DPMPTSP Provinsi Sulawesi Tengah, Teguh Ananta. Nilai investasi yang berhasil masuk di Sulteng mencapai Rp100 triliun. Angka tersebut melampaui target investasi dari tahun 2019 sebesar Rp20,8 triliun.

Lanjut Teguh, ada lima sektor dengan nilai terbesar hingga priode triwulan III yakni sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.  Investasi yang masuk di Sulteng juga mencakup industri kimia dan farmasi, bidang perumahan, kawasan industri dan perkantoran, listrik, gas dan air.

BACA JUGA  Jajaran Kanwil Kemenkumham Sulteng Sembelih Puluhan Ekor Hewan Qurban

Dari nilai investasi yang masuk mampu membuka lapangan pekerjaan bagi 12.973 orang di tahun 2021, dan 32.000 lapangan pekerjaan di tahun 2022.

“Dengan investasi tersebut kita sudah dapat Membuka lapangan kerja dari Tahun 2021 dan 2022 Sebesar 44.973  Lapangan Kerja Baru, dari Target 58.000 Pembukaan Lapangan Kerja sesuai Target Visi dan Misi Gubernur.” Kata Teguh saat menyampaikan rincian realisasi Investasi dihadapan Gubernur, Rusdy Mastura, Senin (09/01/2023).

Menurutnya target lapangan pekerjaan hampir terlampaui dengan meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan UMKM yang terus didorong melalui KUR dengan bunga ringan melalui Kerjasama antara Pemerintah Provinsi dan BRI.

BACA JUGA  Upaya Mapala Pawana FMIPA Menjaga Masa Depan Ekosistem Pesisir

Menyikapi hal tersebut, Rusdy Mastura mengaku tantangan terbesar adalah meningkatkan kapasitas SDM. Sehingga dirinya berharap pendidikan vokasi dan magang ke luar negeri terus ditingkatkan.

“Semoga percepatan BLK Kementrian tenaga kerja di Palu dan di Morowali dapat menjawab tantangan tersebut.”tandasnya. (*)