Madika – Meta, perusahaan induk Instagram, telah meluncurkan aplikasi baru bernama Threads yang memiliki potensi untuk bersaing dengan Twitter.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk masuk menggunakan akun Instagram dan mempertahankan nama pengguna, pengikut, dan status verifikasi.

Meskipun pengembangan platform ini sudah berlangsung sejak Januari, peluncuran Threads dilakukan setelah Elon Musk mengumumkan batasan jumlah cuitan yang dapat dibaca pengguna di Twitter setiap hari.

Di tengah perubahan yang terjadi di Twitter, beberapa pengguna media sosial mungkin sedang mencari alternatif, seperti Mastodon atau Bluesky.

Threads menyediakan opsi untuk membagikan teks, video, dan foto, serta kemampuan untuk terlibat dalam percakapan secara real-time. Berikut adalah penjelasan mengenai cara bergabung dan fitur-fitur yang tersedia.

Threads adalah platform yang dibuat oleh tim Instagram Meta. Pengguna dapat mempublikasikan pos atau pembaruan singkat dengan batasan 500 karakter.

Tautan, foto, atau video dengan durasi maksimal 5 menit dapat disertakan dalam pos. Aplikasi ini terhubung dengan akun Instagram, dan menurut Meta, pengguna dapat dengan mudah membagikan pos Threads ke cerita Instagram mereka atau membagikannya sebagai tautan di platform lain yang mereka pilih.

BACA JUGA  Lantik 165 Pejabat, Hadianto Minta Pejabat Tingkatkan Kinerja

Feed pengguna akan mencakup pos dari orang dan akun yang diikuti di Instagram atau Threads, serta rekomendasi konten yang belum ditemukan.

Selain itu, pengguna memiliki kemampuan untuk menyaring kata-kata tertentu dari feed mereka dan membatasi siapa yang dapat menyebut mereka.

Cara Menggunakan Threads

Threads dapat digunakan secara gratis dan dapat diunduh melalui Apple App Store atau Google Play Store.

Untuk menggunakan Threads, pengguna harus memiliki akun Instagram karena aplikasi ini membutuhkan kredensial login Instagram untuk masuk.

Setelah meluncurkan akun Threads, nama pengguna Instagram pengguna akan dipindahkan. Namun, pengguna dapat membuat profil yang dapat disesuaikan, kecuali bagi pengguna di Inggris yang berusia di bawah 18 tahun yang akan menerima profil pribadi secara default.

Pengguna dapat dengan mudah mengikuti akun yang sama yang mereka ikuti di Instagram dengan beberapa kali klik dan memindahkan daftar pengikut mereka daripada memulainya dari awal di Threads. Saat membuat pos atau “Thread”, pengguna dapat memilih siapa yang dapat melihatnya, apakah seluruh dunia atau hanya pengikut mereka.

BACA JUGA  Sulteng Terima Insentif Rp43,7 Miliar untuk Program REDD+ dari Green Climate Fund

Threads juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang berguna bagi pengguna Twitter dan Instagram. Pengguna dapat unfollow, melaporkan, memblokir, atau membatasi profil pengguna lain.

Akses ke fitur-fitur ini dapat dilakukan melalui menu dropdown tiga titik. Pengguna yang telah diblokir di Instagram juga akan otomatis diblokir di Threads.

Fitur lainnya termasuk dukungan pembaca layar dan deskripsi gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).

Meta mengatakan bahwa mereka sedang bekerja untuk membuat Threads kompatibel dan terintegrasi dengan aplikasi lain yang mendukung protokol ActivityPub, seperti WordPress dan Mastodon.

Pada masa depan, Meta berharap agar postingan Threads dapat diakses oleh siapa pun melalui aplikasi yang kompatibel, tanpa harus memiliki akun Threads.

Threads Vs Twitter

Perbandingan Threads oleh Meta dengan Twitter cukup menarik. Dengan keterhubungannya dengan Instagram, Threads dapat dengan mudah mendapatkan pengguna dalam waktu singkat.

BACA JUGA  Kolaborasi Wali Murid & Sekolah Dibutuhkan Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Meskipun Elon Musk telah membatasi jumlah cuitan yang dapat dibaca pengguna di Twitter, langkah ini dapat menyebabkan kehilangan pelanggan dan pengiklan.

Namun, tidak semua orang sepakat dengan kehadiran platform Threads ini. Analis dari Forrester, Mike Proulx, berpendapat bahwa Meta sedang memanfaatkan ketidakpuasan pengguna Twitter saat ini dan perusahaan ini telah gagal meluncurkan dan menutup Threads sebelumnya.

“Secara umum, meskipun Meta memiliki strategi pengujian dan pembelajaran yang kuat, mereka belum berhasil dalam meluncurkan aplikasi mandiri di luar keluarga utama mereka,” kata Proulx dalam pernyataannya kepada CNET, mengacu pada kegagalan aplikasi seperti Slingshot dan IGTV.

Proulx menambahkan bahwa saat ini pasar sudah dipenuhi dengan pesaing Twitter seperti Bluesky, Mastodon, dan Hive. “Hal ini hanya akan memecah belah basis pengguna yang sedang mencari alternatif Twitter,” tambahnya.

Peluncuran Threads di Uni Eropa juga dilaporkan mengalami penundaan karena masalah berbagi data antara kedua aplikasi tersebut.

Penulis : Sob