Madika, Palu – Seribuan lebih tanaman bakau telah tumbuh subur di pesisir teluk Palu. Tepatnya di tepi pantai Dupa, Kelurahan Layana, kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Sekelompok tumbuhan dari genus Rhizophora ini, dipercaya dapat menahan gempuran ombak, bahkan meredam dasyatnya hantaman tsunami.

Keberkahan tumbuhan itu, menjadi sebuah keyakinan Najib dan kawan-kawannya di Komunitas Seangle Palu untuk melestarikan Bakau.

“Awalnya penanaman ini dilakukan pada awal November 2019, kenapa kami tanam disini. Karena wilayah ini terdampak parah saat tsunami 2018 lalu, dan ini upaya sebagai benteng pelindung terhadap ancaman tsunami,” ujarnya, Minggu (15/6/10/2023).

Niat baik tak selamanya berjalan mulus. Langkah nyata untuk menjaga teluk palu, kerap dirusak oleh orang-orang yang rendah akan pemahama mitigasi bencana.

BACA JUGA  Muchsin Husain Ajak Warga Palu Tingkatkan Aktualisasi Pancasila demi Keutuhan NKRI

Setiap bulannya, Najib dan kawan-kawan kerap mendapati bakau dirusak oleh tangan-tangan usil yang tidak bertanggung jawab.

“Biasanya ada sekitar 5 atau 7, baru-baru ini ada sekitar 30 tanaman, yang sengaja diinjak, padahal usianya sudah lebih setahun hidup, sehingga harus menanam ulang,” ungkapnya.

Mati satu tumbuh seribu, istilah tersebut menjadi sebuah penyemangat Najib dan kawan-kawannya. Meski bakau yang ditanam kerap dirusak, namun dirinya bersama pemerhati lingkungan lainnya, tetap konsiten untuk menanam dan merawat bakau.

Upaya mitigasi bencana ini terus digalakkan. Wilayah utara pesisir teluk palu menjadi lokus perhatian mereka untuk membentengi area pesisir dengan tanaman baku.

BACA JUGA  Ratusan Gram Sabu Dimusnahkan Ditresnarkoba Polda Sulteng

“Saya sangat apresiasi dengan teman-teman karena tetap semangat untuk terus melakukan penanaman, dan saya berharap kepada masyarakat umum untuk bisa lebih peduli dengan turut melakukan pelestarian dan tidak ada lagi oknum yang merusak, karena tanaman ini kita tanam untuk kita semua juga,” Harapnya.

Penulis : Qila