Madika, Palu – Hak dasar berupa pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Hunian tetap Balaroa, dalam waktu dekat akan segera terpenuhi.

Kepastian aliran air bersih bagi warga terdampak itu, disampaikan langsung Kepala Bidang  Cipta Karya dan Sumber Daya Air Kota Palu, Mohamad Nur Larisa saat mendampingi anggota Kota Palu, Abdurrahim Nasar Al Amri, Senin (16/10/2023) di RTH Huntap Balaroa.

Nur Larisa menjelaskan, semua pihak terkait akan segera menguji langsung kelayakan mesin penyuplai air bagi warga yang bermukim di Hutap Balaroa dan Duyu.

“Kemarin sudah ada kesepakatan, dan dijadwalkan akan diujicoba pada hari rabu. Bapak ibu nanti bisa saksikan langsung bersama,” kata Nur Larisa.

Lanjut Nur Larisa, pihaknya tidak menampik jika proses penyediaan air bersih bagi warga mengalami keterlambatan, yang sebelumnya dijadwalkan pada bulan Juni atau akhir Agustus.

Keterlambatan sendiri diakibatkan adanya jaringan pipa yang hilang, karena diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

BACA JUGA  Warga Kancil Keluhkan Jalan Rusak, Joppi : Kalau Hanya Timbunan Biar Saya

“Memang kemarin ada masalah, tetapi sudah diselesaikan. Jadi saya mohon bapak ibu bersabar dan melihat langsung pengujiannya pada hari rabu,” lanjut Nur Larisa.

Diakuinya, debit air yang akan mengalir bagi warga Huntap Balaroa satu kali 20 liter perdetik. Jumlah tersebut akan memenuhi kebutuhan warga Huntap dan sekitarnya.

Nur juga berpesan kepada warga, agar memanfaatkan sebaik-baiknya air bersih yang tersedia.

“Jadi kalau sudah mengalir, gunakan sesuai kebutuhan. Karena, air dengan debit 100 liter perdetikpun tidak akan cukup, kalau digunakan seenaknya,” pesannya.

Selain menghadirkan perwakilan Dinas Pekerjaan Umum, sapaan akrab Abdurrahim juga menghadirkan perwakilan Dinas Sosial yang mengajak masyarakat untuk menyampaikam aspirasinya terkait bantuan usaha.

Berdasarkan data Dinas Sosial, tahun ini telah mengalokasikan anggaran pokok pikiranya sebesar Rp400 juta untuk merealisasikan aspirasi warga berkaitan bantu usaha.

BACA JUGA  DPRD Palu Usulkan Ranperda Perlindungan Lahan Petani Garam Talise

“Untuk kompleks Huntap Balaroa, pak sudah memasukan bantuan tenda. Pak Wim ini orangnya sangat aktif, biar tengah saya selalu dihubungi kalau berkaitan bantuan untuk warga. Jadi, bapak ibu kalau ada yang mau mengajukan bantuan usah bisa langsung sampaikan ke beliau,” ungkap Kepala Program Dinsos Kota Palu, Salsa.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut, beberapa warga juga mempertanyakan terkait sertifikat Huntap yang tak kunjung diserahkan. Sebab, berdasarkan informasi yang warga peroleh, sebagian penerima Huntap telah menerima sertifikat.

“Kami mau tanya, bagaimana sertifikat Huntap ini. Karena Huntap di Tondo sudah ada sertifikatnya, jangan nanti kami diusir lagi karena tidak punya sertifikat,” tanya salah seorang warga.

Menyahuti hal tersebut Nur Larisa mengaku, kota belum menyerahkan sertifikat sepenuhnya kepada penerima Huntap, karena ada beberapa penerima sertifikat justru mengontrakkan hingga menggadaikan Hutap mereka.

BACA JUGA  DPRD Kota Palu Resmi Tutup Masa Persidangan Caturwulan III Tahun 2024

“Kami akan evaluasi, karena ada beberapa penerima sertifikat Hutap di Tondo itu, ada yang sudah digadai bahkan dikontrakkan ke mahasiswa. Tapi bapak ibu tidak usah khawatir, sertifikat tetap akan diserahkan berdasarkan mekanismenya yaitu 10 tahun untuk mengantisipasi hal seperti itu,” tegasnya.

Sementara Wim, dalam kesempatan tersebut mengaku akan memperjuangkan aspirasi warga Balaroa yang disampaikan pada pertemuan tersebut.

Kehadiran perwakilan OPD yang mendampingi resesnya, diakui Wim sebagai wujud keseriusannya untuk mengawal dan memperjuangkan aspirasi warga.

“Silakan bapak ibu sampaikan. Kebetulan saya ini sekertaris Komisi C, sekaligus anggota . Jadi apa yang bapak ibu amanahkan ke saya, betul-betul akan saya perjuangkan,” tegasnya.

Penulis : Sobirin