Kelurahan Mamboro Dicanangkan Jadi Kampung Adaptif Iklim
Madika, Palu – Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, menghadiri acara Pemaparan Hasil Perencanaan Partisipatif Yayasan Arkom Indonesia pada Minggu, (18/2/2024).
Acara ini diadakan di Hunian Tetap (Huntap) Relokasi Mandiri, Kelurahan Mamboro, sebagai bagian dari workshop perencanaan kawasan kampung adaptif iklim di dua wilayah, yaitu RT 01 RW 01 Kelurahan Mamboro Barat dan RT 04 RW 01 Kelurahan Mamboro.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Reny mengapresiasi semangat masyarakat kedua wilayah yang tetap mengikuti acara meskipun cuaca panas.
“Saya sangat mengapresiasi kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Mamboro dan Mamboro Barat yang luar biasa. Meskipun panas, masyarakat tetap semangat mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.
Kota Palu dipilih sebagai salah satu kota untuk penerapan kerja Yayasan Arkom Indonesia, dimulai sejak pascabencana Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi tahun 2018.
Fokus pada pendampingan di wilayah pesisir, Arkom Indonesia telah berhasil membangun 39 unit rumah relokasi mandiri kelompok di wilayah Mamboro pada periode 2018-2021 bersama masyarakat .
Arkom Indonesia tengah fokus membantu masyarakat menata kembali wilayah pesisir yang sebelumnya menjadi tempat bermukim, pasca membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Huntap.
Yayasan Arkom Indonesia menekankan perlunya perencanaan wilayah yang serius di kompleksitas wilayah Mamboro pesisir, termasuk identitas kultural, permukiman sementara yang belum tertata rapi, aktivitas perekonomian yang punya ciri khas tersendiri (penjemuran ikan), serta tingkat kerawanan bencana yang tinggi.
Dampak krisis iklim diperkirakan akan memperparah kondisi sekitar pesisir, sehingga penataan kawasan yang berbasis mitigasi bencana menjadi penting bagai semua pihak.
Wakil Wali Kota Reny berkomitmen untuk mencatat semua usulan masyarakat yang berkaitan dengan penataan kawasan tersebut.
“InsyaAllah nanti sekretaris Dinas PU akan mencatat. Kita pelan-pelan, jadi posabara sakide (bersabar sedikit, red) InsyaAllah pelan-pelan jalan kita benahi,” kata dr. Renny.
Dia juga mengusulkan kepada masyarakat program penanaman 1.000 pohon cabai, dengan Pemerintah Kota Palu akan memberikan bibit kepada kelompok tani yang membentuk lahan kosong untuk kegiatan ini.
Tinggalkan Balasan