Madika, Palu – Hari ke dua Idul Fitri menjadi momen yang dimanfaatkan warga keturunan arab di untuk mempererat silaturahmi, melalui tradisi turun temurun yang dikenal dengan Iwwadh.

Iwwadh atau ajang silahturahmi bagi warga keturunan arab ini, sudah menjadi tradisi yang dibawa oleh Habib Sis Al Jufri saat datang ke bumi Tadulako.

Tradisi ini dimulai dengan berkumpulknya para tokoh agama dan warga keturunan arab di mesjid Nur, dilanjutkan berziarah ke makam di kawasan mesjid .

Puncak dari tradisi Iwaadh sendiri berlokasi di Rumah Nadoli, . Warga keturunan arab dari berbagai daerah berkumpul di rumah tua peninggalan kapten Qrab di .

BACA JUGA  10 Personil SAR Dilibatkan Lakukan Pencarian Warga yang Melompat dari Jembatan Lalove

Farid Djavar Nasar, warga keturunan arab yang berdomisi di Palu mengatakan Iwwadh telah menjadi tradisi yang selalu dilakukan di hari kedua Idul Fitri.

“Setiap tahun Iwwadh selalu berbeda, dan tahun ini lebih ramai. Kita berkumpul bersama di awali berziarah terlebih dahulu di makam dan kita Akhiri di Rumah Nadoli ini,” ucapnya.

Selain menjadi ajang silaturahmi, juga menajdi momentum berbagi kepada anak-anak yang hadir. Tak jarang masyarakat umum turut ikut serta meramaikan tradisi yang kerap disebut ini.