Madika, – PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) atau yang lebih dikenal sebagai Huabao berkomitmen penuh untuk turut serta dalam memerangi narkoba di lingkungan industri.

Komitmen itu diwujudkan dengan membentuk Satgas Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), serta mendukung program Badan Narkotika Nasional () dalam memerangi darurat narkoba di Kabupaten .

“Dengan terbentuknya Satgas P4GN ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran para karyawan akan bahaya narkoba. Jadi, sedini mungkin kita bisa mencegah karyawan kita agar tidak terjerumus ke dalamnya, karena sudah banyak contoh-contoh negatifnya. Selain itu, produktivitas karyawan juga akan terpengaruh, sehingga perlu memerangi narkoba bersama-sama, karena ini merupakan tanggung jawab bersama untuk memberantasnya.” Urai Cipto Rustianto, External Relations Manager Indonesia Huabao Industrial Park.

BACA JUGA  Upaya PLN Palu Mencegah Stunting Melalui CSR Paket Sembako ke Warga Layana Indah

HRD Manager Huabao Indonesia, Catur Caesaria Hadi Nugraha, menambahkan,tindakan pencegahan terus dilakukan oleh manajemen, termasuk melalui proses penerimaan karyawan dengan mewajibkan melampirkan surat keterangan bebas narkoba dari .

“Dengan dibentuknya Satgas ini, kami berharap tindakan pencegahan bisa terus dilakukan, mengingat wilayah dari tahun ke tahun sudah termasuk wilayah darurat narkoba.” Harapnya.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional Provinsi , terdapat 28 kasus narkoba yang ditangani pada tahun 2023, dengan kasus terbanyak terjadi di dan Kabupaten .

Pengungkapan kasus narkoba mengalami peningkatan selama tahun 2023, dimana jumlah kasus pada tahun 2022 sebanyak 26, sementara pada tahun 2023 sebanyak 28 kasus dengan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 1.774 gram dan ganja seberat 10.571 gram.

BACA JUGA  Ribuan Massa Sambut Kedatangan AHY di Sulteng

Kasus pengungkapan narkoba terbanyak terjadi di , Kabupaten Morowali, Kabupaten Toli-Toli, dan Donggala.