PT. Pelindo Siap Dukung Program Stunting di Sigi
Madika, Palu – Sekretaris Dewan (Sekwan) Provinsi Sulteng, Siti Rahmi Amir Singi, mengadakan rapat tindak lanjut program terpadu untuk mempercepat penurunan Stunting di Kabupaten Sigi. Rapat tersebut dilaksanakan pada Senin, 6 Mei 2024, di ruang kerja Sekwan.
Sekretariat DPRD Sulteng telah diberi tanggung jawab untuk melaksanakan program penurunan Stunting di tiga desa di Kabupaten Sigi, yaitu Desa Rogo, Desa Walatana, dan Desa Baluase.
Kabid Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sigi, dr. Adheleide, menjelaskan bahwa pihaknya telah menganggarkan beberapa program bantuan, termasuk tambahan asupan gizi seperti susu untuk balita yang mengalami stunting. Pendistribusian rencananya akan dilakukan sekitar bulan Juni 2024.
Sekwan Sulteng meminta bantuan Dinkes Sigi sebagai pihak terkait untuk memberikan informasi yang lebih konkret. Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam hal pemberian bantuan makanan dan asupan gizi, Sekwan Sulteng bekerjasama dengan PT. Pelindo, perusahaan yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR).
Manager PT. Pelindo, Endang Srinengsih, menyatakan bahwa dana CSR akan digunakan untuk program penurunan stunting di tiga desa tersebut.
PT. Pelindo meminta agar permohonan bantuan dana CSR diajukan dalam bentuk laporan atau proposal. Hal ini untuk memudahkan penindaklanjutan pengajuan dana CSR dari pusat yang akan digunakan untuk bantuan jangka panjang maupun pendek.
Sementara itu, terkait pemberian bantuan di tiga desa tersebut, Sekwan Sulteng masih menunggu tindaklanjut dari PT. Pelindo.
Bantuan tersebut akan berupa tambahan asupan makanan dan asupan gizi bagi balita yang mengalami stunting di Kabupaten Sigi.
Sekertariat DPRD Sulteng, Dinkes Sigi, Sekretariat DPRD Sigi, dan PT. Pelindo siap bersama-sama berjuang dan menindaklanjuti permasalahan stunting di tiga desa tersebut.
Beberapa hasil identifikasi permasalahan di tiga desa antara lain meliputi kebutuhan akan sarana air bersih, jumlah keluarga yang berisiko stunting, faktor ekonomi, tingkat pendidikan, dan pola hidup bersih dan sehat yang belum optimal.
Tinggalkan Balasan