Madika, Palu – mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman demam berdarah dengue (DBD) yang cenderung meningkat saat musim hujan.

“Kasus DBD di cenderung tinggi saat musim hujan,” ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit , Sitti Rahmah, Kamis (27/6/2024).

Berdasarkan catatan , per Juni 2024, tercatat sebanyak 191 kasus DBD di kota ini.

Dalam tiga bulan terakhir, tiga orang meninggal dunia akibat DBD. Puncak kasus terjadi pada bulan Februari dengan total 45 kasus.

Wilayah dengan kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Mantikulore, dengan 49 kasus hingga Juni 2024.

menyumbang kasus terbanyak di kecamatan ini, dengan total 28 kasus.

BACA JUGA  Dinkes Kota Palu Canangkan Imunisasi HPV Bagi Balita dan Anak Sekolah Dasar

Selain itu, Kecamatan Palu Selatan mencatat 40 kasus dan Kecamatan Tatanga mencatat 29 kasus.

Meskipun jumlah kasus menurun dibandingkan tahun sebelumnya, dampaknya tetap fatal, dengan DBD merenggut nyawa hingga pertengahan tahun 2024.

“Warga harus lebih rajin membersihkan lingkungan yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk,” tegas Sitti Rahmah.

Rata-rata penderita DBD didominasi usia 15 sampai 40 tahun. Gejala awal termasuk demam tinggi hingga muncul bintik merah.

Kabid Pelayanan Medik , Virani Rosa Ayu, mengimbau masyarakat yang terpapar DBD untuk segera mengunjungi fasilitas terdekat.

BACA JUGA  115 Orang di Palu Meninggal Karena AIDS, 1.486 Terkonfirmasi Mengidap HIV/AIDS

menyediakan tenaga dan fasilitas ruang rawat inap, serta layanan konsultasi rawat jalan.

“Selain di rumah sakit, warga juga bisa memeriksakan diri secara rutin di puskesmas di setiap kelurahan. Meningkatkan daya tahan tubuh juga penting untuk meminimalisir terpapar DBD,” katanya.