Adopsi Keberhasilan Polresta Palu Membangun Kedekatan dengan Peserta Pemilu
Rombongan Kaporesta Palu bersama jajaran, Komisioner KPU Palu dan Bawaslu Kota Palu di terima oleh pergurus partai tingkat kota, kader partai termasuk calon legislatif masing-masing partai politik.
Mengelola komunikasi ke partai politik dalam waktu dan tempat yang berbeda-beda adalah tatangan tersendiri, kenapa demikian, tantangannya memastikan bahwa dapat berlaku setara , salah satunya isi pesan dalam pemaparan dihadapan partai politik harus presisi.
Olehnya penulis dalam kapasitas sebagai penyelenggara pemilu memastikan informasi yang disampaikan tentang pemilu di kota palu saat itu sama.
Begitu juga faktanya Kapolresta Palu, Komisioner Bawaslu Kota Palu mampu menyajikan informasi yang setara disetiap partai politik yang di sambangi.
Praktek ini sejalan dengan sebuah riset tentang imparsialitas, menurut Pippa Noris bahwa imparsialitas atau bertindak netral harus dengan membangun kedekatan yang sama dengan peserta pemilu.
Hemat penulis, konsep diatas setidaknya hampir sama dengan konsepsi tabayun dalam beragama, berinteraksi sesama anak manusia, yang kira-kira tujuannya membangun cara pandang dan defenisi positif diantara pihak yang bertemu dan berkomunikasi tersebut.
Langkah Kaporesta Palu beserta jajaran jika di amati dampaknya sebelum dan setelah voting day sangat positif, jika kita evaluasi dengan pendekatan kebijakan publik, menurut William N Dunn terdapat beberapa kriteria untuk mengukur evaluasi , dan melahirkan penilaian-penilaian antara lain :
1. Kriteria efektifitas, apakah hasil yang diinginkan tercapai ?
seingat penulis dalam paparan Kapolresta Palu menyampaikan, tugas Polresta Palu dalam mensukseskan pemilu dengan memastikan situasi keamanan, ketertiban didalam masyarakat tercipta termasuk harapan bahwa partai politik dengan pengurus dan kadernya mendukung harapan itu dengan mengajak jajarannya mensukseskan tahapan kampanye, pungut hitung, rekapitulasi dan penatapan hasil pemilu di Kota Palu.
Komunikasi langsung Kaporesta Palu dengan datang, duduk dan bertemu langsung dengan partai politik ditempat masing-masing parpol memiliki efek bahwa kesetaraan dan kepantasan bisa lahir dengan mendekatkan diri kepada sasaran utama yaitu peserta pemilu.
Harapan lain dari elit partai akan turunkan informasi ke kader partai sampai akar rumput bahwa Polresta Palu dan jajaran mau datang ketempat partai, tanpa diminta dan tanpa harus dilayani berlebiban, justru Polresta tidak mau merepotkan tetapi yang utama adalah silaturahim dan diberikan waktu menyampaikan harapan-harapan yang tulus dan terbuka.
2. Kriteria Efesiensi, seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan?
Jawabannya kebijakan itu sangat efesien, murah dan cepat, tidak berbelit belit, waktu yang digunakan terukur jumlah partai yang dikunjungi jelas, isi materi jelas waktu selesai tepat waktu karena materi dan pesan sama dari partai pertama sampai partai yang terakhir dikunjungi.
Tinggalkan Balasan