Madika, – Dinas Kesehatan Provinsi () akan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak pada 23 Juli .

Program tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran dan memutus transmisi virus polio yang masih ada di beberapa wilayah .

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi , dr. Jumriati, menyatakan bahwa PIN Polio fase 2 akan melibatkan pemberian imunisasi nOPV2 sebanyak dua putaran untuk anak usia 0-7 tahun.

“Sasaran PIN Polio untuk tercatat sebanyak 434.587 anak yang tersebar di 13 kabupaten/kota,” jelas dr. Jumriati.

Penetapan status Kejadian Luar Biasa Polio oleh pemerintah merupakan respons atas penemuan kasus lumpuh layu yang disebabkan oleh Polio Tipe cVPDV2 sejak tahun 2022 hingga saat ini.

BACA JUGA  Enam Fraksi DPRD Sigi Setujui Ranperda RPJPD 2025-2045 untuk Dibahas Lebih Lanjut

Kasus tersebut ditemukan di beberapa wilayah , termasuk Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua Barat. “Indonesia telah menerima sertifikat eliminasi polio pada tahun 2014, namun kasus polio kembali muncul akibat cakupan imunisasi yang rendah, terutama diperparah oleh dampak pandemi pada layanan esensial termasuk imunisasi,” tambahnya.

Dr. Jumriati menekankan, pelaksanaan PIN Polio harus dijalankan di semua wilayah kerja puskesmas di dengan target capaian 95% untuk masing-masing wilayah guna pembentukan kekebalan kelompok dari virus polio.

“Kabupaten/kota dan puskesmas perlu mulai melakukan persiapan guna memastikan seluruh sasaran dapat dijangkau saat pelaksanaan PIN Polio,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa program imunisasi rutin saat ini mewajibkan pemberian imunisasi bOPV/Polio tetes sebanyak empat dosis dan imunisasi IPV sebanyak dua dosis untuk memberikan perlindungan penuh dari virus polio. “bOPV/Polio tetes mencegah polio tipe 1 dan 3, sementara IPV mencegah polio tipe 1, 2, dan 3.”

BACA JUGA  Manfaat Konsumsi Harian Stroberi Bagi Kesehatan Mental

“Saat ini capaian imunisasi di beberapa kabupaten di belum memenuhi target. Kami mengajak seluruh lintas sektor untuk ikut andil dalam mencegah penyebaran penyakit polio ini dengan berkontribusi membawa anak-anaknya dan menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio,” harap dr. Jumriati.

Pelaksanaan PIN Polio ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan imunisasi di Sulawesi Tengah dan memastikan anak-anak terlindungi dari ancaman virus polio.