Madika, Palu – Aksi unjuk rasa yang melibatkan ratusan mahasiswa di depan Kantor Sulawesi Tengah, Jalan Dr. Sam Ratulangi, Jumat (23/8/), berubah menjadi kericuhan.

Unjuk rasa penolakan RUU yang awalnya berjalan tertib, berubah menjadi memanas saat massa berusaha memaksa masuk ke gedung untuk beraudiensi.

Berdasarkan data yang dihimpun, dua mahasiswa mengalami luka-luka akibat dan satu tak sadarkan diri akibat kericuhan ini.

, , menyesalkan insiden tersebut dan segera mengunjungi para korban yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

“Kami sangat prihatin dengan situasi ini. Jika semua pihak bisa menahan diri, kericuhan pasti bisa dihindari,” ujarnya.

BACA JUGA  Satresnarkoba Toli-toli Gagalkan Peredaran Sabu Seberat 3 Kg, 30 Ribu Nyawa Diselamatkan

Dalam kunjungannya, Kapolda Agus juga meminta agar rumah sakit memberikan pelayanan terbaik kepada korban yang terkena dampak kericuhan.

“Tolong berikan perawatan yang terbaik kepada semua korban yang ada di rumah sakit Bhayangkara,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh dan tidak ada pungutan biaya kepada keluarga korban.

Sementara Kasubbid Penmas Bidhumas , AKBP Sugeng Lestari, mengonfirmasi bahwa sembilan korban sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Di antaranya terdapat tiga mahasiswa, dua warga, dan empat anggota Polri.

“Salah satu mahasiswa sempat dirawat di ICU, namun kondisinya sudah mulai stabil. Semoga semua korban dapat segera pulih dan kembali beraktivitas,” tutupnya.

BACA JUGA  Kadar SO2 Melonjak di Sulteng Pasca Erupsi Gunung Ruang, Palu Paling Berbahaya