, Palu – Marselinus, seorang pria yang akrab dengan oli dan mesin, memulai kariernya sebagai seorang tukang bengkel di , Sulawesi Tengah.

Tidak ada yang menduga bahwa pria yang kerap mengotak-atik mesin ini akan duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) .

Perjalanan Marselinus dari bengkel ke gedung parlemen adalah tentang kegigihan, kerja keras, dan komitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.

Marselinus memulai langkah politiknya dengan bergabung di Partai Perindo. Pada tahun 2019, ia mencalonkan diri sebagai anggota Palu dengan nomor urut dua di daerah pemilihan -Tatanga.

Di tengah persaingan yang ketat, Marselinus berhasil menarik perhatian masyarakat. Meskipun tidak memiliki modal besar seperti politisi lainnya, Marselinus mengandalkan pendekatan personal dan kejujuran dalam berkomunikasi dengan konstituennya.

BACA JUGA  Coba Gaet Suara NU, Anies Baswedan Kunjungi Kiai Said Aqil Siradj

Ia tidak menjual janji-janji besar, tetapi berfokus pada program-program yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat.

Dukungan warga pun mengalir. Marselinus terpilih menjadi anggota Palu periode 2019-. Saat itu, banyak orang terkejut, mengingat latar belakangnya sebagai seorang tukang bengkel. Namun, bagi Marselinus, ini bukan hanya tentang pencapaian pribadi.

Ia melihat kesempatan ini sebagai cara untuk memperjuangkan kepentingan orang-orang yang selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah.

Meskipun telah menjadi anggota DPRD, Marselinus tidak meninggalkan profesi lamanya sebagai tukang bengkel.

Di sela-sela kesibukannya sebagai wakil rakyat, ia masih sering terlihat di bengkelnya, melayani pelanggan dengan tangan berlumuran oli. Baginya, bengkel adalah akar yang membentuk karakter kerjanya—sederhana, gigih, dan jujur.

BACA JUGA  Nirwansyah Parampasi, Dokter Berprestasi yang Siap Mewakafkan Diri

Marselinus percaya bahwa sebagai wakil rakyat, ia harus tetap dekat dengan masyarakat dan memahami kebutuhan mereka secara langsung. Dengan tetap menjalankan bengkelnya, ia bisa mendengar keluhan, aspirasi, dan masukan dari masyarakat, khususnya dari kalangan bawah yang sering kali tidak mendapatkan perhatian.

“Profesi saya sebagai tukang bengkel bukan sesuatu yang saya tinggalkan karena masuk dunia . Justru, ini yang membuat saya tetap grounded dan memahami apa yang dirasakan masyarakat kecil,” ujar Marselinus.

Maju ke DPRD Provinsi Sulawesi Tengah