Pemkot Palu Dorong Integrasi Gender untuk Pembangunan Berkelanjutan
Madika, Palu – Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu, Rabu (4/12/2024).
Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Best Western Coco Palu ini bertujuan memperkuat integrasi gender dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Bimtek tersebut mengangkat pendekatan program yang mencakup kesehatan reproduksi, kekerasan berbasis gender, kesiapsiagaan bencana, dan kepemimpinan perempuan.
Dalam sambutan tertulis Wali Kota Palu yang dibacakan oleh Sekkot Irmayanti, kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan langkah strategis dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swasta untuk mewujudkan pembangunan gender yang berkualitas di Kota Palu.
“Kesetaraan gender dalam pembangunan berarti menciptakan kondisi yang memungkinkan laki-laki dan perempuan mendapatkan hak dan kesempatan yang sama untuk berperan aktif dalam pembangunan,” jelas Irmayanti.
Ia menambahkan, dalam setiap penyusunan kebijakan dan pelaksanaan program di Kota Palu, pemerintah terus menekankan pentingnya kesetaraan dan keadilan gender. Contohnya adalah berbagai program sosial yang telah berjalan, seperti health care yang mencakup sunatan massal, operasi katarak, dan operasi bibir sumbing untuk masyarakat miskin.
Selain itu, Pemkot Palu juga telah menggagas program jaminan kesehatan melalui pembiayaan BPJS yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk pekerja Padat Karya, ketua RT dan RW, lembaga adat, dan pengurus rumah ibadah.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat dapat terus bergandengan tangan, memberikan kontribusi baik secara material maupun konseptual, sehingga performa pembangunan gender di Kota Palu semakin optimal,” ungkap Sekkot.
Irmayanti juga menekankan pentingnya menghasilkan konsep aplikatif yang dapat membantu pemerintah dan para pemangku kepentingan pemberdayaan perempuan dan anak untuk bersama-sama mengambil peran sesuai kapasitas masing-masing.
“Melalui kerja sama yang solid, pembangunan gender yang berkualitas akan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan