, Palu – Puluhan masyarakat Kelurahan Kayumalue Pajeko menanti janji terkait Hunian Tetap () mandiri yang tak kunjung terealisasi, menjelang tiga tahun alam 28 September 2018 silam.

Penantian dan harapan akan realisasi dari janji itu, sontak tak terbendung diungkapkan warga, saat Wakil Ketua Palu, menemui langsung, Jumat 20 Mei 2022.

Tak hanya sekadar menanti, warga mengaku telah mengorbankan salah satu sumber pendapatan mereka, yakni menebang pohon kelapa milik mereka, di lokasi yang dijanjikan akan dibangunkan mandiri.

“Kami sudah dijanji sejak lama. Bahkan 48 pohon kelapa yang kami miliki di lokasi untuk sudah ditebang, tapi sampai sekarang tidak ada wujudnya itu huntap,” ungkap salah seorang warga di hadapan Rizal.

Menyikapi ini, Rizal mengaku sangat prihatin. Menurutnya, kejadian ini merupakan kelalaian yang sangat tidak bisa ditolerir. Sebab, warga tidak hanya sekadar dijanji, namun telah mengorbankan harta mereka demi memperoleh hak yang seharusnya menjadi tanggung jawab .

BACA JUGA  Bangun Sinergitas Kebijakan Kekayaan Intelektual Daerah

Dijelaskan juga, permasalahan menyangkut penyintas yang belum mendapatkan hak mereka masih sangat banyak. Dirinya mengaku dalam waktu dekat akan segera memanggil pihak terkait guna mencari langkah kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan ini.

“Saya sangat prihatin, harusnya masalah seperti ini sudah dari jauh hari terselesaikan. Kasian masyarakat, dinas terkait harusnya jangan abai. In syaa Allah dalam waktu dekat kita akan rapat dengar pendapat, kita cari solusi bersama, agar tidak ada lagi saudara kita yang tidak mendapat hak mereka ,” kata Rizal.

Dari data yang ada, ada sekitar 20 kepala keluarga yang dijanjikan akan mendapat huntap mandiri. Tiga diantarnya telah direalisasikan, namun 17 lainnya belum memperoleh kejelasan kapan akan dibangun.(Sob)

BACA JUGA  Wujudkan Sistem Pengelolaan Berbasis Informasi yang Terintegrasi