Siapa Lasminingrat ? Perempuan Berjasa Yang Muncul Di Google Doodle Hari Ini
Madika – Tampilan saat membuka Google Doodle Rabu 29 Maret 2023, muncul sosok perempuan yang berbaju adat Sunda. Dalam keterangan Google Doodle bertuliskan “Lasminingrat’s 169th Birthday”.
Google menjadikan Lasminingrat sebagai Doodle pada hari ini sebagai bentuk perayaan ulang tahunnya ke-169.
Wanita penulis dan cendekiawan Sunda itu merupakan pembuka jalan bagi kemajuan generasi perempuan Indonesia.
Dikutip dari Laman Google, Lasminingrat adalah anak Raden Haji Moehammad Moesa, seorang perintis kesusastraan cetak Sunda, pengarang, ulama, dan tokoh Sunda abad ke-19.
Dia terlahir dengan nama Soehara dari pasangan Raden Ayu Ria dan Raden Haji Muhamad Musa. Raden Ayu Lasminingrat memiliki mimpi mulia tentang perempuan-perempuan di Indonesia jauh sebelum negara ini ada.
Dia menginginkan wanita di Nusantara maju dan memiliki kesetaraan dengan para laki-laki.
Cita-cita itu muncul setelah Lasminingrat menjadi wanita pertama yang fasih menulis dan membaca bahasa Belanda pada masanya.
Dia belajar dari teman ayahnya yang seorang Belanda yakni Levyson Norman, kemampuan yang dimilikinya itu digunakan untuk mengadopsi dongeng dari Eropa ke bahasa Sunda.
Tidak cukup sampai di situ, dia juga memberikan pendidikan kepada anak-anak asli di dalam negeri pada 1879 dengan bimbingan dari sang ayah demi mewujudkan mimpi tentang kemajuan kaum perempuan.
Dia memberikan pelajaran kepada peserta didiknya dengan cara membacakan buku-buku hasil adopsinya. Adapun pelajaran yang diajarkan wanita kelahiran 29 Maret tersebut adalah tentang moral dasar dan psikologi.
Lasminingrat juga mendirikan sebuah sekolah bernama Sekolah Keutamaan Istri (Puteri/ Perempuan) pada 1907 silam. Dia menjadikan tempat pendidikan itu sebagai sebuah lingkungan yang terbuka dan melakukan pemberdayaan perempuan asli di dalam negeri lewat kegiatan membaca dan menulis.
Sekolah tersebut berkembang pesat dan berhasil mendapatkan pengakuan dari pemerintah Hindia Belanda pada 1911. Google menuliskan bahwa Sekolah Keutamaan Istri memiliki 200 siswa dan 5 kelas.
Dikutip dari laman budaya.jogjaprov.go.id, Raden Ayu Lasminingrat yang terlahir dengan nama Soehara dari pasangan Raden Ayu Ria dan Raden Haji Muhamad Musa, telah menerbitkan buku berjudul Carita Erman atau Tjarita Erman yang merupakan saduran dari karya Christoph von Schmid. Kemudian buku berjudul Warnasari .
Kedua karya itu menjadi salah satu buku pelajaran di Garut dan di sejumlah daerah di Nusantara.
Lasminingrat menghembuskan napas terakhir pada 10 April 1948. Pada saat itu, wanita yang telah mencurahkan hidupnya untuk dunia pendidikan dan perempuan itu berusia 105 tahun. Jenazahnya dimakamkan di belakang Masjid Agung Garut.
Pemerintah Indonesia telah mengusulkan RA Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional, namun pengakuan tersebut belum diresmikan secara nasional. Kendati begitu, masyarakat Garut telah menganggapnya sebagai pahlawan intelektual.(Qila)
Tinggalkan Balasan