, – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah () Kota , melalui yang membidangi Pembangunan menyebut seluruh tambang di wilayah Buluri dan Watusampu tidak memiliki alat pengukur kualitas dan kuantitas udara.

Hal itu didasari oleh hasil temuan lapangan yang langsung dilakukan Sekretaris , Muslimun. Dijelaskan, dari peninjau di lapangan. Ia mengaku hampir sebagian besar perusahaan tambang di wilayah itu telah melanggar aturan.

“Saya kemarin jalan-jalan di sekitar lokasi tambang, ternyata semua perusahaan tambang dari Watusampu tidak memiliki alat ukur udara. Sementara, setelah saya baca di UPL dan UKL itu mengharuskan mereka memiliki alat itu,” kata Sekretaris , Muslimun, Senin (21/06/2021).

BACA JUGA  Demam Keong Kembali 'Hantui' Masyarakat

Tidak adanya alat pengukur udara, diakuinya juga menjadi faktor banyaknya masyarakat sekitar terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Pasalnya dari data puskesmas di wilayah tersebut, masyarakat yang tekena ISPA kian meningkat.

Poltiisi ini juga menyebut, Dinas terkait sudah lalai untuk menjalankan tugasnya. Sebab jika peran dari perangkat Pemerintah berjalan, maka hal seperti ini tidak akan terjadi.

“Di RTRW sudah masuk kawasan tambang, hanya saja kami menginginkan kawasan tambang yang ramah lingkungan. Kalau hal itu juga tidak dilakukan, maka izin mereka harus ditinjau kembali.”lanjut Kimun, sapaan akrabnya.

Dalam waktu dekat, akan memanggil seluruh pihak terkait. Sebab jika permasalahan ini dibiarkan, maka akan berdampak kepada masyarakat luas.

BACA JUGA  Empat Tahun Tak Ada Kabar, Orang Tua Brigadir Agil Sufandi Mengadu ke Komnas HAM

“Disitu bukan hanya masyarakat sekitar yang bisa kena dampak. Tapi pengguna jalan yang melintas juga. Dalam waktu dekat juga akan kami agendakan untuk mencari solusi atas permasalahan ini,”pungkasnya.(SOB)