Melihat Tradisi Iwadh, Lebaran Arab Di Palu
Madika, Palu -Setiap daerah memiliki tradisi dalam merayakan Idul Fitri. Di kota palu sendiri ada tradisi Iwadh atau lebaran arab.
Tradisi ini dilakukan turun temurun sejak puluhan tahun lalu oleh warga muslim keturunan arab yang berada di Wilayah Kecamatan Palu Barat.
Tradisi Iwadh atau lebaran arab dilakukan di hari kedua usai shalat Idul Fitri. Warga muslim keturunan arab memulai tradisi Iwadh dengan mengunjungi satu rumah ke rumah lainnya.
Setiap rumah yang dikunjungi mereka membacakan puji pujian terhadap nabi besar Muhammad SAW, serta memanjatkan doa bagi pemilik rumah.
Salah satu warga keturunan Arab, Farid Djavar Nasar mengatakan, Iwadh memiliki arti kembali. Saling mengunjungi dan memberikan salam di setiap rumah yang di datangi serta memfitrahkan diri.
Iwadh digelar sejak tahun 1920 dan menjadi tradisi turun temurun bagi warga keturunan arab di sulawesi tengah.
“Jadi kami hanya melanjutkan tradisi yang terdahulu, dimana tradisi dipelopori oleh habib idrus Al Jufri atau guru tua,”Ujarnya, Minggu, (23/4/2023).
Menurutnya, Iwadh atau lebaran arab juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga keturunan arab yang berada di luar sulawesi tengah untuk berkumpul bersama.
“Ini tetap kami pertahankan, karena ini tradisi yang dilakukan orang tua kami, dimana hikmah yang kami dapat dari kegiatan ini keluarga kami yang jauh di luar Palu rindu datang untuk bersilaturahmi dan berkumpul di tradisi Ihwad ini, “tandasnya.
Tradisi Iwadh kemudian ditutup dengan menyalakan petasan serta membagikan uang dari lantai dua sebuah rumah tua di Jalan Bambaru.
Penulis : Qila
Tinggalkan Balasan