Madika, Palu – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Guru Utama Di Palu yang bertempat di salah satu hotel di Kota Palu, Selasa (23/5/2023).

ini merupakan bentuk pelestarian di Sulawesi Tengah khususnya Bahasa Kaili yang menurut data Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra Kemdikbudristek tergolong dalam kategori rentan.

yang telah berlangsung sejak kemarin ini menghadirkan 113 orang peserta yang terdiri dari Guru SMP dan SD serta Budayawan Pegiat yang berasal dari Kota Palu dan Kabupaten .

Pelatihan Guru Utama merupakan rangkaian kegiatan ketiga dari Program Merdeka Belajar Revitalisasi . Sebelumnya Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan Rapat Koordinasi dengan 5 Pemerintah Kabupaten dan Kota yakni , Kab. Poso, Kab. Banggai, Kab. Banggai Kepulauan, dan Kab. .

BACA JUGA  Jamaah Haji Sulteng Kloter 09 BPN Tiba Besok

Kasubbag Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Anita Yudistira menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk melestarikan bahasa Kaili melalui pelatihan bagi guru master yang kemudian akan mengimbaskan kembali kepada teman sejawat, siswa dan atau anggota komunitas.

“Melalui kegiatan ini, bahasa Kaili diharapkan dapat tetap terjaga kelestariannya dengan memunculkan tunas-tunas baru penutur bahasa ibu yang mencintai bahasa daerahnya, ” Jelasnya, selasa(23/5/2023).

Sementara Kepala Dinas dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Yudiawati Vidiana mengatakan bahwa kepunahan bahasa daerah terjadi ketika bahasa daerah tersebut tidak digunakan dan semakin berkurangnya penutur bahasa daerah menjadi salah satu faktor penyebab kepunahan bahasa daerah

“Jangan tinggalkan ciri khas bangsa kita yaitu bahasa ibu sehingga kepunahan bahasa daerah tidak terjadi” ujar Yudiawati.

BACA JUGA  Sinergi FKUB Sulteng dan Umat Agama Buddha, Membangun Kerukunan Beragama

Kegiatan tersebut berlangsung hingga 26 Mei 2023 dimana dalam kegiatan para peserta diberikan materi tentang dasar-dasar membaca dan menulis cerpen, puisi, mendongeng, tembang tradisi, pidato dan komedi tunggal berbahasa daerah.

Keenam materi  tersebut akan diajarkan kembali oleh peserta ToT ke sesama rekan guru dan murid di sekolah dan komunitas masing-masing.

Pelatihan ini menggabungkan praktik dan materi. Pemateri membimbing peserta baik secara individu maupun kelompok dan peserta juga sangat aktif dalam berinteraksi secara langsung dengan pemateri.

Penulis : Qila