Pansus Rehab Rekon DPRD Palu Soroti Lambatnya Progres Pembangunan Hunian Tetap
Madika, Palu – Panitia Khusus (Pansus) Rehabilitasi dan Rekonstruksi DPRD Palu menyoroti lambatnya progres pembangunan hunian tetap bagi korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu.
Pansus mendesak pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya, PT Nindya Karya, dan PT Adhi Karya, serta kontraktor pembangunan perumahan (PP), untuk memprioritaskan proyek tersebut, mengingat keterlambatan yang terjadi akibat masalah pembayaran.
Salah satu proyek yang menjadi perhatian adalah Huntap Tondo 2, yang dikerjakan oleh kontraktor Adhi Karya. Target penyelesaiannya adalah Desember 2023, namun pada akhir Mei 2023, progres pembangunannya baru mencapai sekitar 35%.
Selanjutnya, Huntap Talise dikerjakan oleh kontraktor Pembangunan Perumahan (PP) dan Waskita Karya. Target penyelesaiannya adalah Juni 2023, dan progres pembangunannya pada akhir Mei 2023 sudah mencapai sekitar 80%.
Sementara itu, Huntap Petobo dikerjakan oleh kontraktor Nindya Karya dan Waskita Karya. Target penyelesaiannya juga pada Juni 2023, namun progres pembangunan pada akhir Mei 2023 baru mencapai sekitar 20%.
“Keterlambatan dalam proses konstruksi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kebutuhan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan proyek, serta pembayaran ongkos tukang yang sering terlambat akibat kontraktor kekurangan dana.” ungkap anggota Pansus Rehab Rekon, Muslimun.
Lebih jauh Muslimu menjelaskan, pembayaran termin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada kontraktor sudah berjalan lancar sesuai terminnya. Namun, pembayaran dari kontraktor kepada tukang sering terlambat.
Selain itu, terdapat indikasi bahwa sebagian dana yang dibayarkan oleh PUPR kepada kontraktor tidak digunakan sepenuhnya untuk biaya pembangunan hunian tetap.
“Sudah terlalu lama korban dijanji-jani, tapi sampai sekarang realisasinya tidak ada. Jadi memang perlu evaluasi menyeluruh,”tegasnya.
Penulis : Redaksi
Tinggalkan Balasan