2 dari 2 halaman

Pihak Rektorat Universitas Kristen yang dikonfirmasi soal keberatan mahasiswa, berjanji akan melakukan investigasi mendalam untuk menyelesaikan kasus ini.

”Kami akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan kebenarannya. Kami sangat serius dalam menangani segala keluhan atau protes dari mahasiswa,” tulis Heri Melumpi, Wakil Rektor Unkrit pada pernyataan tertulisnya yang dikirimkan ke wartawan.

Menurut dia, jika ada sumbangan maka harus sesuai peraturan yang berlaku. Heri memastikan bahwa semua kebijakan di Unkrit dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Lebih jauh Heri mengatakan, pihaknya sangat menentang jika ada ancaman yang dialami beberapa mahasiswa saat menyuarakan protes terhadap KIP tersebut.

”Kami memastikan bahwa hak-hak mahasiswa, termasuk KIP, tetap dihormati. Jika ada keluhan kami sebagai pimpinan akan meninjau kembali keputusannya,” sebutnya lagi.

BACA JUGA  Warga Terdampak Angin Puting Beliung di Bariri Dapat Bantuan dari BPBD Poso

Dikatakannya, Unkrit berusaha transparan dan bekerja sama dengan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah ini dengan adil.

Hal lain yang masih akan diselidiki menurut dia adalah soal pengakuan mahasiswa bahwa mereka tidak memegang uang tabungan dan kartu ATM. Pihaknya lagi-lagi akan menyelidiki secara menyeluruh untuk memastikan kejelasan dan keabsahan klaim tersebut.

Soal pencairan uang KIP yang dikawal oleh pihak rektorat, menurut dia untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Namun, pihaknya akan melakukan klarifikasi lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.

”Kami berkomitmen untuk menyelesaikan semua isu yang muncul dengan baik dan adil, dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah hasil investigasi kami selesai,” tutupnya.

BACA JUGA  Kepala Daerah Terpilih Diharap Tidak Abaikan Hak Anak

Sementara itu, pemantauan di Unkrit , mahasiswa yang melakukan aksi protes sehari sebelumnya, tadi mengikuti perkuliahan seperti biasa.

Ditanya apakah mereka mengalami perundungan atau intimidasi non verbal dari pihak-pihak tertentu, beberapa di antaranya mengaku tidak ada.

”Tidak ada Kak, lancar-lancar saja sejauh ini,” kata salah satu mahasiswa.

Sementara itu, pejabat di Kemenristek yang dihubungi terkait keberatan mahasiswa di Unkrit ini belum memberi respons. Namun pejabat tersebut berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut. (*)